Semarang, Idola 92.6 FM – Bank Jateng menggairahkan ekonomi kerakyatan dengan sasaran pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) melalui program suku bunga rendah (SUBURe).
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan melalui program SUBURe suku bunga produktif sebesar 11,50 persen diturunkan menjadi 9,95 persen khusus untuk pelaku UMKM dengan kredit maksimal Rp5 miliar.
“Gerakan Suku Bunga Rendah ini, harapannya bisa dimanfaatkan masyarakat pelaku usaha di Jawa Tengah. Sebab, kami sadar jika pelaku UMKM merupakan pilar ekonomi kerakyatan yang harus dibantu,” ujar Dirut Bank Jateng Supriyatno di Semarang, Senin (10/10).
Sebagai tahap awal dari peluncuran program Subure, akan diberikan kepada 100 nasabah Bank Jateng yang loyal selama 15 tahun terakhir.
Jika program SUBURe berjalan lancar, maka Bank Jateng akan kembali memilih nasabah loyal lainnya yang sudah 10 tahun mengambil kredit di Bank Jateng.
Meski demikian, jelas Supriyatno, konsekuensi dari peluncuran Subure akan berdampak pada berkurangnya pendapatan Bank Jateng.
Sementara itu, untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga rendah, Bank Jateng akan memberdayakan seluruh jaringan layanan yang ada.
“Di antaranya 40 kantor cabang, 120 kantor cabang pembantu dan 158 kantor kas di seluruh Jawa Tengah,” imbuh Supriyatno.
Dalam kesempatan yang sama, gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah dari Bank Jateng yang ikut memberdayakan ekonomi kerakyatan dengan memberikan suku bunga rendah. Sehingga para pelaku UMKM bisa terbantu untuk mengembangkan usahanya.
”Program SUBURe memang diprioritaskan untuk nasabah kecil dan UMKM. Mereka (pelaku UMKM, red) ini yang harus dibantu dalam hal perkreditan,” Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Menurut Ganjar, Bank Jateng juga harus memperhatikan sektor kredit konsumtif yang nasabahnya menengah ke atas.
Sebab, masyarakat menengah ke atas yang mengambil kredit di Bank Jateng juga merupakan aset karena mampu menambah pendapatan.
Lebih lanjut gubernur menjelaskan, jika pemberian suku bunga kredit makin ringan maka perekonomian masyarakat juga akan meningkat.
Ganjar mengharapkan, ekonomi Jawa Tengah hingga akhir tahun bisa meningkat. Karena, sampai dengan saat ini pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah 5,7 persen lebih tinggi dibanding nasional yang hanya 5,18 persen saja. (Budi A/Diaz A/Heri CS)