Semarang, Idola 92,6 FM-PLN fokus mengamankan suplai listrik, karena terjadi banjir di wilayah pantura Jawa Tengah.
Meliputi Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kudus dan Grobogan.
Akibat dari dampak banjir itu, menyebabkan 38 ribu lebih pelanggan PLN di empat daerah tersebut.
Oleh karena itu, PLN harus menghentikan sementara aliran listrik untuk keamanan warga.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah-Yogyakarta Mochamad Soffin Hadi mengatakan pihaknya fokus dalam masa bencana, dengan mengamankan suplai listrik ke masyarakat. Hal itu dikatakan melalui siaran pers, hari ini.
Soffin menjelaskan, berdasarkan pantauan di lapangan per Selasa (19/3) kemarin listrik untuk 53 persen di daerah terdampak banjir masih dimatikan.
Sementara, fokus menyalurkan listrik diarahkan bagi tempat-tempat pengungsian dan daerah-daerah yang aman dari banjir.
“Kami memohon maaf, suplai listrik untuk pelanggan terdampak banjir kami harus hentikan sementara. Hal ini semata-mata agar tidak membahayakan warga, mengingat air merupakan penghantar listrik,” kata Soffin.
Lebih lanjut Soffin menjelaskan, banjir juga terlihat menggenangi wilayah Gardu Induk (GI) PLN Kudus yang menyuplai listrik untuk wilayah Kudus dan sekitarnya.
Namun berkat serangkaian upaya pengamanan ekstra, GI tersebut masih tetap beroperasi menyuplai listrik pelanggan tanpa harus mematikan aliran listrik kepada pelanggan.
“Saat ini masih terdapat 14 titik desa yang wilayahnya banjir di Kabupaten Kudus. Misalnya di Desa Gorang, Jati Wetan, Undakan Kidul, Undakan Lor dan Desa Ketanggung,” jelasnya.
Menurut Soffin, untuk di wilayah Demak juga masih terdapat beberapa titik genangan banjir di Desa Kalianyar, Wonoketingal dan Cangkring.
Sedangkan di wilayah Grobogan adalah Desa Menawan Merak.
“Untuk Kota Semarang, gardu dan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) telah dinyalakan 100 persen. PLN tetap memantau perkembangan kondisi cuaca ke depannya,” pungkasnya. (Bud)