Bagaimana Mengasah Keterampilan Sosial (Soft Skills) dan Empati pada Anak-anak?

Soft Skills
Ilustrasi/Istimewa

“Hard skills get you the job, but soft skills make you stand out,”

-begitu bunyi sebuah ungkapan. Artinya, keterampilan-ketrampilan keras (hardskill) akan membuat kita mendapatkan pekerjaan, tetapi keterampilan lunak atau softskills-lah, yang akan membuat kita menonjol.

Makanya, untuk dapat sukses dalam karir, anak-anak kita dituntut menguasai beberapa softskill.

Hal ini senada dengan riset yang dilakukan oleh LinkedIn dan perusahaan konsultan riset pasar Censuswide. Berdasarkan riset yang dilakukan pada 4.323 manajer perekrutan di 18 negara, keterampilan social atau soft skill yang dimiliki oleh pekerja semakin menjadi kebutuhan sentral di tempat kerja. Keterampilan komunikasi berada di urutan pertama yang dituntut. Perusahaan menyadari tugas pekerjaan yang memerlukan keterampilan sosial manusia tidak dapat digeser dengan teknologi kecerdasan buatan.

Maka, bagaimana mengasah soft skill dan empati pada anak-anak untuk menjawab tantangan kekinian? Dan bagaimana cara sekolah membekali soft skill?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Dr Martadi, M.Sn (pengamat pendidikan Universitas Negeri Surabaya) dan Fauzi Abdillah, M.Pd (Kepala Bidang Diklat dan Kompetensi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) serta Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta). (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya:

Ikuti Kami di Google News