Semarang, Idola 92,6 FM-Musrenbang RPJPD Jawa Tengah 2025-2045 mengarahkan provinsi ini, sebagai penumpu pangan dan industri dalam negeri.
Dalam mendukung visi sebagai penumpu pangan nasional, maka kebijakan pangan provinsi ini pada 2025-2045 diarahkan untuk mewujudkan kemandirian pangan.
Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan salah satu upaya mendukung penumpu pangan nasional adalah dengan pemenuhan hak dasar atas pangan yang cukup dan beragam serta bergizi seimbang, dan aman (B2SA) secara berkelanjutan. Hal itu dikatakan saat ditemui di Gradhika Bhakti Praja, pekan kemarin.
Nana menjelaskan, penguatan sistem rantai pasok dan pengendalian harga pangan untuk menjamin aksesibilitas pangan juga dilakukan.
Termasuk penyediaan pangan lokal secara mandiri dan berkelanjutan, pencegahan pemborosan pangan (food loss and waste) dan peningkatan ketahanan pangan dan gizi hingga tingkat individu.
Menurut Nana, musrenbang digelar untuk merencanakan arah pembangunan selama 20 tahun ke depan.
“Prioritas pembangunan di Jateng masih berfokus pada pengentasan kemiskinan, stunting, inflasi dan pengangguran. Namun demikian, perencanaan pembagunan yang dilakukan juga tetap memperhatikan situasi dan kondisi wilayah,” kata Nana.
Lebih lanjut Nana menjelaskan, visi sebagai penumpu pangan nasional akan diwujudkan melalui delapan misi.
Yaitu transformasi sosial, transformasi ekonomi, transformasi tata kelola, keamanan daerah tangguh, demokrasi substansial dan stabilitas ekonomi makro daerah.
Kemudian ketahanan sosial, budaya dan ekologi, pembangunan kewilayahan yang merata dan berkeadilan, sarana prasarana berkualitas dan ramah lingkungan dan kesinambungan pembangunan.
“Untuk visi penumpu industri nasional, arah kebijakannya adalah peningkatan produktivitas industri pengolahan. Penumbuhan kawasan industri/Kawasan Peruntukan Industri saat ini seluas kurang lebih 55.011 hektar berada di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah,” pungkasnya. (Bud)