Semarang, Idola 92,6 FM-Saat ini di wilayah Jawa Tengah, terdapat dua daerah yang terjadi bencana banjir.
Yakni di Kabupaten Grobogan dan Demak, akibat jebolnya tanggul sungai karena tak mampu menahan debit air sehingga meluap.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan banjir yang terjadi di wilayah Grobogan, harus segera mendapat penanganan dan jangan sampai meluas. Hal itu disampaikan saat media briefing di Hotel Padma Semarang, kemarin.
Rahmat menjelaskan, banjir yang terjadi di wilayah Grobogan akan memberikan dampak bagi perekonomian provinsi ini.
Terutama, karena Grobogan merupakan salah satu daerah sentra penghasil beras di Jateng dan cukup besar jumlahnya.
Menurut Rahmat, bencana banjir itu akan memberikan pengaruh terhadap kenaikan harga komoditas beras.
“Kalau diingat, banjir besar itu pernah terjadi pada 2018/2019. Pada saat itu jalur Pantura terputus dan mengakibatkan inflasi. Kalau Grobogan masuk lintas utara Jawa pasti ada, namun dilihat seberapa besar Jawa Tengah tergantung dari pasokannya dari Jawa Timur. Memang jalurnya tidak hanya pantura tapi juga bisa jalur tengah maupun selatan,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat berharap, kejadian banjir yang terjadi di wilayah Grobogan dampaknya tidak terlalu besar.
Sehingga, tidak sampai mengganggu pergerakan perpindahan orang maupun barang.
“Harapan kita banjirnya cepat surut, dan tidak terlalu lama merendam area persawahan. Karena dampak perekonomian bisa terjadi jika sampai ada gagal panen,” pungkasnya. (Bud)