Cianjur, Idola 92.6 FM – Melihat potensi tanaman jagung di wilayahnya, anak muda satu ini tergerak. Ia menginisiasi pendirian Rumah Petani yang kemudian memelopori Asosiasi Petani Jagung Cianjur.
Anak muda satu ini adalah Setya Gustina Riwayat, petani milenial dan pendiri Rumah Petani dari Cianjur Jawa Barat. Ia berharap, Cianjur yang selama ini dikenal sebagai lumbung padi nasional, bisa swasembada Jagung pada 2025.
Menurut Setya, awalnya ia ingin menyatukan petani, dengan segala kendala dan keluhan di lapangan. Seperti pupuk langka, pupuk mahal dan lain sebagainya. Dengan adanya kelompok tani, ia bisa menghimpun para petani untuk menjadi petani jagung.”Awalnya kelompok tani, semua petani jagung,”tutur Setya yang bergelut dengan tanaman jagung hampir 6 tahun belakangan ini, kepada radio Idola, pagi (06/02) tadi.
Kegiatan Setya dan kelompok tani tersebut membuat petani tertarik bergabung. Jika pada awal hanya mengembangkan sekitar 1,5-3 hektar, kini sudah mencapai 72 hektar lahan binaan. Belum ditambah lagi pola kemitraan dengan perusahaan. Total lahan jagung sekitar 135 hektar.
Rumah tani menanam jagung hibrida. Semua dimanfaatkan. Tak ada yang dibuang. Dari batang hingga bonggol, semua bisa dimanfaatkan dan menghasilkan uang. Atas apa yang dilakukan, Setya menerima penghargaan SATU Indonesia Tingkat Provinsi 2023 kategori Lingkungan.
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Setya Gustina Riwayat, Petani Milenial dan Pendiri Rumah Petani dari Cianjur Jawa Barat. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: