Batu, Idola 92.6 FM – Sosok satu ini melakukan fermentasi sampah organik di halaman rumahnya di Perumahan Puri Savira Desa Mojorejo Kecamatan Junrejo Kota Batu Jawa Timur sejak awal Januari 2020. Dengan memanfaatkan tong isi 200 liter, dan puluhan galon air mineral, ia terus membuat ekoenzim. Terlebih ekoenzim sangat multimanfaat. Termasuk untuk mengurangi pemanasan global.
Sosok itu adalah Gung Endah Tuti Rahayu, pegiat lingkungan/perintis ekoenzim di Kota Batu. Menurut Gung Agung, setiap tiga bulan sekali, dirinya memanen ekoenzim. Hasilnya ia bagikan secara gratis kepada siapa saja yang membutuhkan, termasuk peternak, dan petani.
Tak pelit ilmu. Gung Endah dan temannya mengajarkan cara pembuatan ekoenzim kepada orang-orang di sekitar. Melalui whatsapp sekarang hampir 2000 orang yang menjadi anggota di grup tersebut. Menurut Gung Endah, cara membuat ekoenzim sangat mudah, bahan-bahanpun mudah didapat di sekeliling kita.”Gampang banget. Bahan ada disekitar kita. Sampah sayuran, buah mentah, dicampur dengan air dan gula merah,”tutur Gung Endah kepada radio Idola, pagi (11/01) ini. Menurutnya asal takaran sesuai, akan berhasil.
Dari lingkungan dan komunitasnya, gerakan tersebut akhirnya diapresiasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu. Mereka kerjasama. Bahkan 24 desa di Kota Batu sudah bergerak membuat ekoenzim. Mereka mendapatkan bantuan tong untuk membuat ekoenzim.
Lalu berapa hasil/panen ekoenzim yang telah dibagikan selama 4 tahun? Apa harapan Gung Endah terhadap pemerintah?
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Gung Endah Tuti Rahayu, pegiat lingkungan/perintis ekoenzim di Kota Batu.(yes/her)
Simak podcast wawancaranya: