Semarang, Idola 92,6 FM-Polda Jawa Tengah berdasarkan analisa dan masukan dari polres jajaran, akan menempatkan dua personel polisi untuk menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dinilai sangat rawan.
TPS yang dipandang sangat rawan itu, tersebar di sejumlah tempat di Jateng dan telah dilakukan pemetaan sebelumnya.
Kapolda Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan pihaknya bersama jajaran KPU maupun Bawaslu Jateng telah berkoordinasi, untuk mengawal dan menjaga pelaksanaan pesta demokrasi berjalan dengan aman dan tertib serta lancar. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di Mapolda, kemarin.
Kapolda menjelaskan, jajarannya melaksanakan Operasi Mantap Brata dan diteruskan dengan Operasi Mantap Praja untuk mengawal pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di wilayah Jateng.
Dalam mendukung pelaksanaan pemilu maupun pilkada serentak, jajarannya melakukan upaya preventif dan preemtif
Menurut kapolda, ada 22.328 personel Polri telah disebar di wilayah Jateng guna mengamankan pelaksanaan Pemilu 2024.
Selain itu juga dibantu 4.614 personel dari Kodam IV/Diponegoro, dan seluruh personel TNI/Polri disebar di 117 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Ada 54 TPS di Jawa Tengah itu sangat rawan dan 253 masuk kategori rawan dan 116 ribu itu masuk tidak rawan. Kalau sangat rawan itu satu TPS dijaga dua anggota, dan kalau kurang rawan itu dua personel untuk menjaga 16 TPS,” kata kapolda.
Lebih lanjut kapolda menjelaskan, beberapa penyebab TPS tersebut dianggap kategori sangat rawan atau rawan misalnya beredarnya hoaks atau provokasi, serta isu SARA di TPS tersebut.
Alasan lainnya adalah sedang terjadi konflik, atau dekat dengan tempat tinggal calon presiden ataupun calon wakil presiden.
“Polda Jateng menggandeng media massa dan wartawan untuk melakukan deklarasi pemilu damai. Media juga diharapkan bisa membantu mencegah polarisasi di masyarakat,” tegasnya. (Bud)