Bener Meriah, Idola 92.6 FM – Sosok satu ini bergelut dengan kopi Gayo sejak remaja. Hal itu pun mengantarkan dia menjadi seorang ahli yang mengerti seluk beluk kopi Gayo. Bahkan di kalangan perkopian Gayo, ia mendapat julukan “Profesor” kopi.
Sosok itu adalah Mahdi Usati, 44 tahun. Pemilik rumah produksi kopi MDC Coffee House di Desa Karang Rejo Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah Aceh. Menurut Mahdi, bagi orang Gayo, kopi itu sangat lekat seperti budaya atau bahkan seperti identitas.
Pria yang telah mendedikasikan 2/3 hidupnya untuk kopi tersebut, tak pelit berbagi ilmu tentang perkopian kepada siapa saja yang membutuhkan.
Lulusan Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Banda Aceh ini termasuk cupper atau penguji rasa kopi senior di Indonesia dan memiliki lisensi Q-Grader dari Coffee Quality Institute. Menurut Mahdi, kehadiran cupper bisa menjelaskan ke penikmat kopi apa karakter yang dihasilkan oleh kopi tersebut. “Diungkapkan dengan kata-kata, dinikmati dengan lidah, diresapi di hati, terngiang-ngiang telinga,”tutur pria yang akhirnya mendirikan perusahaan sendiri pada 2017 kepada Radio Idola, pagi (12/12) tadi.
Lalu mengapa kopi Gayo mendapat tempat tersendiri bagi penikmat kopi? Apa yang harus dilakukan agar produksi kopi Gayo terus meningkat?
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Mahdi Usati, “profesor” kopi dan pemilik rumah produksi kopi MDC Coffee House dari Kabupaten Bener Meriah Aceh. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: