Kulon Progo, Idola 92,6 FM-Kantor Regional 3 OJK Jawa Tengah menilai, kondisi Industri Jasa Keuangan pada akhir tahun ini dalam kondisi stabil dan terjaga.
Tecermin dari likuiditas yang memadai dan tingkat risiko terjaga, di tengah dinamika dan kondisi ekonomi global.
Kepala Kanreg 3 OJK Jateng Sumarjono mengatakan saat ini perekonomian di Jateng pada triwulan tiga 2023 tumbuh sebesar 4,92 persen year on year (yoy) namun masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 4,94 persen yoy. Pernyataan itu dikatakan di sela paparan kinerja industri jasa dan lembaga keuangan akhir tahun, Jumat (8/12) malam.
Sumarjono menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di Jateng masih didukung sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 12,6 persen yoy, kemudian disusul sektor penyediaan akomodasi dan makanan minuman sebesar 9,36 persen yoy serta jasa sebesar 8,67 persen yoy.
“Untuk pertumbuhan ekonomi di wilayah Yogyakarta pada triwulan tiga 2023 tumbuh sebesar 4,96 persen yoy dan tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta masih ditopang sektor penyediaan transportasi dan pergudangan tumbuh sebesar 13,35 persen yoy dan diikuti jasa keuangan sebesar 14,14 persen yoy serta jasa lainnya sebesar 11,11 persen yoy,” kata Sumarjono.
Lebih lanjut Sumarjono menjelaskan, kinerja pertumbuhan aset maupun Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kredit pada September 2023 tumbuh masing-masing sebesar 6,23 persen (yoy), 7,00 persen (yoy), dan 6,60 persen (yoy).
Sedangkan porsi penyaluran kredit perbankan kepada UMKM di Jateng mencapai 50,52 persen dan di wilayah DIY mencapai 47,87 persen.
“Porsi penyaluran kredit UMKM Jawa Tengah ini telah melebihi arahan presiden agar porsi kredit menjadi sebesar 30 persen di tahun 2024,” pungkasnya. (Bud)