Purbalingga, Idola 92.6 FM – Petani muda satu ini berinovasi membuat pupuk bernutrisi AB Mix Sajiva (racikan sendiri) dalam budidaya melon hidroponik sistem NFT. Atas inovasinya itu, pria berlatar belakang pendidikan Magister Pendidikan Ekonomi dari Universitas Sebelas Maret Solo itu, menjadi Juara I Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat provinsi dan meraih juara harapan I di tingkat nasional.
Sosok itu adalah Tri Bowo Pangestika akrab dipanggil Bowo, petani milenial dari Desa Karangpucung Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Pupuk AB Mix Sajiva memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan pupuk sejenis.
Menurut Bowo, ia memilih bertani dengan sistem hidroponik agar menarik generasi muda untuk bertani. Bertani dengan sistem tersebut, cenderung tidak kotor, dan tak juga mencangkul. Bowo menjelaskan, ia tertarik menanam melon di desanya karena selama ini belum ada yang menanam melon.
Bowo belajar cara menanam melon hidropik secara otodidak telah merasakan hasilnya. Setelah melalui berbagai penyempurnaan, kini hasilnya sudah diakui oleh penikmat melon. Bowo mengatakan, saat ini ada empat greenhouse dengan lima kali panen dalam setahun. ”Buahnya bagus, menarik, karena petik sendiri, konsumen datang petik sendiri, bobot melon dari 8 ons sampai 2 kg,”tutur Bowo kepada radio Idola, pagi (06/11) tadi.
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Tri Bowo Pangestika, petani milenial dari Desa Karangpucung Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: