Semarang, Idola 92.6 FM – Upaya merawat Bumi ikut menentukan pelestarian kebudayaan di Tanah Air. Beragam praktik kebudayaan melebur dengan tradisi leluhur dalam menjaga alam. Pekan Kebudayaan Nasional tahun 2023 turut menggaungkan budaya peduli Bumi agar tidak diabaikan dalam rencana pembangunan.
Pekan Kebudayaan Nasional merupakan salah satu implementasi dari strategi untuk memajukan kebudayaan yang telah disepakati dalam Kongres Kebudayaan Indonesia. Dilansir dari Kompas (19/10), Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi-Kemendikbudristek, Fitra Arda mengatakan, pengetahuan tradisional, kearifan lokal, dan pranata sosial, semestinya menjadi bekal dalam merencanakan pembangunan. Hal itu dinilai sejalan dengan tema Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023, yaitu ”Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan.”
Dalam sambutan pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengungkapkan bahwa PKN adalah implementasi dari strategi pemajuan kebudayaan yang telah disepakati dalam Kongres Kebudayaan Indonesia 2018. Gelaran ini adalah wadah untuk mewujudkan serta menyediakan ruang bagi apresiasi, ekspresi, dan kreasi seni dan budaya yang beragam, serta mendukung terciptanya interaksi budaya yang inklusif di seluruh Indonesia.
Lalu, melalui momentum Pekan Kebudayaan Nasional, bagaimana menggaungkan budaya peduli bumi? Bagaimana menjadikan pengetahuan tradisional, kearifan lokal, dan pranata sosial agar dapat menjadi bekal dalam merencanakan pembangunan?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, yakni Dr Saifur Rohman (Ahli filsafat dan Budayawan Universitas Negeri Jakarta) dan Prof Hariadi Kartodihardjo (Pakar Kehutanan dari fakultas kehutanan dan lingkungan IPB University). (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: