Nganjuk, Idola 92.6 FM – Dengan bekal dan talenta yang dimiliki di bidang teknologi, anak muda satu ini berinovasi mengolah minyak goreng sisa (jelantah) menjadi bernilai. Melalui kreasinya ini, ia berharap, masyarakat dapat tergerak memahami perkembangan teknologi.
Sosok satu ini adalah Ramadhita Putra Purnomo, pemuda 20 tahun asal Desa Pandantoyo Kertosono Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Ia berinovasi menciptakan teknologi di rumah inovasi teknologi (Rumitek).
Dalam inovasinya, Rama mengolah minyak jelantah menjadi jernih kembali dengan kulit bawang merah. Hasilnya minyak jelantah olahan tersebut bisa digunakan kembali atau aman untuk menggoreng. Selama dua tahun, mulai dari 2021 sampai 2023, Rama meneliti dan memanfaatkan kulit bawang merah dan penjernih minyak untuk menciptakan teknologi tersebut.
Ia menjadi Pemuda Pelopor Nganjuk dan mewakili Provinsi Jawa Timur ke tingkat nasional. Senin (16/10), Rama menuju ke Jakarta untuk presentasi hasil inovasinya di Kemenpora.
Inovasi Rama sangat simple. Saking simpelnya, apa yang ia buat ini juga bisa dilakukan oleh semua orang dengan mudah. Selain bisa membawa dampak positif bagi lingkungan, alasan Rama menciptakan teknologi tersebut agar masyarakat bisa tergerak memahami perkembangan teknologi.
Rama sudah lama tertarik di bidang penelitian. Ketika duduk di bangku SMAN 1 Kertosono, ia sudah terbiasa melakukan penelitian. “Waktu SMA, sudah pernah, dulu ikut di LIPI—waktu di Serpong. Ada penelitian. Ada 6 bulan difasilitasi di lab Serpong,”tutur Rama yang juga tercatat sebagai Mahasiswa di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kepada radio Idola, pagi (16/10) tadi.
Kini, di Rumitek yang berada di Desa Pandantoyo Kertosono, ada 40 orang yang tergabung. Menurut Rama, tidak ada ikatan jual beli di Rumitek. Tak hanya itu, ia juga kerja sama dengan 15 desa untuk mengambil limbah kulit bawang merah.
Lalu, apa impian Rama? Siapa saja orang yang mendukungnya?
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang dengan Ramadhita Putra Purnomo, pemuda asal Desa Pandantoyo Kertosono Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: