Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) Jawa Tengah terus mendorong dan memberdayakan, 7.329 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Hal itu dilakukan, sebagai upaya penguatan ekonomi di provinsi ini.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dispermades Jateng Dedy Setiawan mengatakan masyarakat desa terus didorong, agar BUMDes yang ada bisa menjadi penguat dan penggerak ekonomi. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, pekan kemarin.
Menurut Dedy, banyak potensi desa yang bisa digali masyarakat dalam penguatan BUMDes.
Mulai dari kekayaan alam, kebudayaan san bahkan kuliner.
Oleh karena itu, dibutuhkan aparatur desa yang bisa mengembangkan potensi desa agar menjadi daya jual.
Dedy menjelaskan, potensi desa yang paling banyak dan mudah digali di Jateng adalah potensi alam dan biasanya dijadikan sebagai tempat wisata.
“Salah satunya ada di Desa Ponggok, Klaten. Potensi alamya yaitu mata air yang disulap menjadi tempat wisata. Kemudian ada lagi potensi wisata di daerah pegunungan seperti D’Las Lembah Asri di Purbalingga serta Tumpeng Menoreh di Magelang yang salah satu pengelolanya adalah BUMDes,” kata Dedy.
Lebih lanjut Dedy menjelaskan, pihaknya terus mendorong bertumbuhnya BUMDes di Jateng untuk meningkatkan ekonomi di perdesaan.
Salah satunya, dengan mengadakan pelatihan serta sosialisasi langsung.
“Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri bersama Dispermades Jateng menggelar pelatihan untuk aparatur desa. Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa Dan lembaga kemasyarakatan desa program P3PD ini dilakukan, tujuannya untuk menggali potensi yang ada di desa masing-masing,” pungkasnya. (Bud)