Jambi, Idola 92.6 FM – Selain menyelenggarakan pendidikan berbiaya murah dan gratis di Pondok Pesantrean As’ad Jambi, sosok satu ini juga membuka akses permodalan lewat Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren (ponpes) As’ad. Sejak tahun 2018, banyak UMKM mendapatkan pinjaman tanpa bunga senilai Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Realisasinya telah menyalurkan Rp 300 juta ke pedagang kerupuk, kue basah, hingga usaha kelontong.
Sosok itu adalah Najla atau akrab disapa bu Najla, sang penggerak pesantren dan Ketua Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Provinsi Jambi. Ia mendorong agar pesantren-pesantren di berbagai daerah dapat menggeliat kreatif untuk mandiri. Bahkan, pesantren diharapkan bisa mencetak para santripreneur.
Menurut Najla, pada 2016 setelah tamat kuliah, dirinya mendapat amanah untuk masuk ponpes, yang tak lain milik kakek kandungnya saya. Ia diminta membuat inovasi baru agar ponpes berkembang.
“Saya disuruh untuk mencoba membuat inovasi baru lah di pesantren karena hari ini ponpes sudah mulai berkembang, harus berkembang. Jadi akhirnya saya mulai mencoba belajar di sana,”tutur Najla kepada radio Idola, pagi (11/09) tadi.
Ia menjelaskan, saat ini sekolah di tingkat dasar Pesantren As’ad gratis.“Tingkat dasat kami gratiskan, yang masuk di sana adalah warga di sekeliling ponpes,”tambah Najla. Ponpes menyediakan fasilitas pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Najla lahir di Jambi, 15 Juni 1991. Suami dari Reza Anessandra ini aktif berorganisasi sebagai Ketua Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Provinsi Jambi (2023-2028). Pendidikan: S-1 Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Jambi (2010-2015) dan S-2 Ekonomi Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi (2017-2019).
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Najla Sang Penggerak Pesantren dan Ketua Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Provinsi Jambi. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: