Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah menyebutkan, masih ada anggaran sebesar Rp52 miliar yang bisa dialokasikan untuk penanganan kekeringan di sejumlah daerah.
Harapannya, kasus kekeringan di Jateng tidak membuat masyarakat resah karena kesulitan mendapatkan air bersih maupun kebutuhan pangan.
Sekda Soemarno mengatakan saat ini beberapa kabupaten sudah ada yang melaporkan terkait dengan Kekeringan di wilayahnya, namun belum sampai meminta bantuan ke pemprov. Hal itu dikatakan saat ikut kegiatan penanaman pohon bersama Polda Jateng di Waduk Jatibarang, Rabun(23/8).
Menurut Soemarno, kabupaten yang melaporkan adanya kekeringan sudah bisa diatasi bersama dengan jajaran TNI/Polri maupun dengan stakeholder setempat.
Soemarno menjelaskan, berdasarkan informasi yang didapatkan dari BMKG disebutkan jika wilayah Jateng akan mengalami kekeringan hingga September 2023 mendatang.
Kondisi saat puncak musim kemarau paling parah, diprediksi pada September 2023.
“Dari data yang disampaikan BMKG kita sudah menyiapkan semua, dan soal pangan kita sudah komunikasi dengan Bulog Insya Allah cukup. Terkait dengan air bersih, kami juga sudah menyiapkan yang dipimpin Dinas PU Bina Marga bersama BPBD menyuplai daerah-daerah yang kekurangan air bersih,” kata Soemarno.
Lebih lanjut Soemarno menjelaskan, yang perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi adalah kepada masyarakat petani berkaitan dengan perubahan pola musim tanam.
Yakni, saat di masa mendatang dan menghadapi musim kemarau tidak kesulitan mendapat sumber air untuk pengairan lahan pertanian.
“Kita juga siap membantu masyarakat kalau memang membutuhkan bantuan pasokan pangan saat musim kemarau,” tegasnya. (Bud)