Semarang, Idola 92,6 FM – ASEAN meluncurkan portal pencari tarif ASEAN Baru bagi pelaku bisnis untuk mengembangkan bisnisnya di sela pertemuan menteri perdagangan tingkat ASEAN di Semarang, pekan kemarin.
Portal tersebut diharapkan bisa memfasilitasi pelaku bisnis, untuk memaksimalkan pemanfaatan dari berbagai perjanjian perdagangan bebas seluruh negara anggota ASEAN.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pengembangan portal Pencari Tarif ASEAN bertujuan, untuk memfasilitasi pelaku bisnis dalam memaksimalkan pemanfaatan dari berbagai perjanjian perdagangan bebas milik seluruh negara anggota ASEAN.
Portal tunggal tersebut menyediakan informasi perdagangan terbaru yang mudah digunakan, sesuai dengan slogannya ‘Trade Information at Your Fingertips’.
Zulhas menjelaskan, peluncuran portal Pencari Tarif ASEAN Baru sejalan dengan komitmen bersama untuk mewujudkan visi membangun ASEAN yang tangguh, adaptif, inklusif serta memberikan manfaat bagi masyarakat di kawasan Asia Tenggara dan dunia.
Portal Pencari Tarif ASEAN Baru, merupakan kerja sama ASEAN dengan Australia melalui ASEAN-Australia Development Cooperation Program (AADCP) Fase II.
Dibandingkan dengan portal Pencari Tarif ASEAN sebelumnya, portal terbaru akan memuat perjanjian perdagangan termutakhir serta cakupannya diperluas dengan memuat informasi mengenai komitmen tarif, ketentuan asal barang (rules of origin), hambatan non tarif (non tariff measures/NTMs), prosedur impor, ekspor dan perbatasan serta informasi lainya.
“Ini fasilitas untuk pelaku usaha ASEAN mencari mengenai informasi tarif. Artinya penggunaan tarif sudah maksimal. Sekarang caranya dipermudah kita pakai ASEAN tarif finder. Itu diintegrasikan dan orang tinggal cek,” kata Zulhas.
Lebih lanjut Zulhas menjelaskan, dalam pertemuan menteri perdagangan tingkat ASEAN juga diharapkan peran aktif ASEAN dalam mendorong agenda-agenda regional dan global.
Hal itu dipandang penting, dalam mengembangkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia yang berdaya saing tinggi.
“Untuk mewujudkan peran aktif ASEAN, semua negara anggota harus bekerja bersama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi kawasan yang adil, inklusif dan berkelanjutan. Pertemuan ini menjadi momentum penting, untuk memperkuat perekonomian dan perdagangan intra-ASEAN,” pungkasnya. (Bud)