Ratusan Delegasi Negara ASEAN Kumpul di Semarang, Ini Peluang Buat Dongkrak Ekonomi

Pertemuan menteri perdagangan ASEAN
Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono (dua dari kiri) saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait acara pertemuan menteri perdagangan ASEAN di Hotel Padma Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Ada lebih dari 500 delegasi dari negara-negara yang tergabung di ASEAN, ditambah delegasi negara-negara mitra dagang akan kumpul di Kota Semarang pada 19-22 Agustus 2023.

Tidak hanya menteri perdagangan di kawasan ASEAN saja, tapi juga menteri perdagangan dari kawasan Asia lainnya dan benua Amerika maupun Eropa.

Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan pada tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan pertemuan menteri ekonomi ke-55 ASEAN, yang dihelat di Kota Semarang mulai 19-22 Agustus 2023. Hal itu dikatakan di sela kegiatan media briefing dengan sejumlah media di Hotel Padma, Kamis (17/8) malam.

Djatmiko menjelaskan, kegiatan pertemuan menteri perdagangan di kawasan ASEAN dipandang penting tidak hanya bagi Indonesia saja tapi juga seluruh masyarakat di kawasan ASEAN.

Terlebih lagi, negara-negara di kawasan ASEAN disebut paling baik dalam upaya pemulihan ekonomi setelah dilanda pandemi Covid-19 karena terbentuknya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) sejak 2015 lalu.

Menurut Djatmiko, digelarnya pertemuan menteri perdagangan ASEAN ke-55 di Kota Semarang akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan atau pergerakan ekonomi sekitar.

Sebab, pelaku UMKM juga akan dilibatkan untuk menampilkan produk unggulannya agar dikenal dan dibeli para delegasi negara-negara ASEAN dan hal itu menjadi momentum guna mendorong pertumbuhan ekonomi setempat.

“Akan ada kegiatan yang namanya ASEAN Online Sales Day. Jadi di ASEAN ada hari belanja online. Nanti akan melibatkan semua negara ASEAN dan beberapa pelaku usahanya yang ikut,” kata Djatmiko.

Lebih lanjut Djatmiko menjelaskan, selama pertemuan menteri perdagangan ASEAN ke-55 itu akan ditampilkan berbagai macam produk dan sektor yang berorientasi pada keberlanjutan dan ramah lingkungan.

Tidak hanya pelaku UMKM saja, tetapi juga pengusaha besar maupun penyedia jasa yang memang bergerak di sektor usaha keberlanjutan dan ramah lingkungan.

“Jadi ini bisa kita katakan pertemuan tingkat menteri ekonomi ASEAN pada keketuaan Indonesia di 2023 ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan,” jelasnya.

Diketahui, rangkaian pertemuan menteri perdagangan ASEAN ke-55 terdiri atas 19 pertemuan dan sembilan kegiatan unggulan.

Terdapat beberapa target yang akan dicapai dalam rangkaian pertemuan tersebut di antaranya penyelesaian capaian prioritas ekonomi Indonesia di bawah kewenangan pertemuan menteri perdagangan ASEAN, persetujuan pendirian ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA) dan beberapa rencana pengesahan dokumen terkait ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). (Bud)

Ikuti Kami di Google News