Semarang, Idola 92,6 FM – Buanglah sampah pada tempatnya, dan jangan sampai sampah menjadi masalah.
Slogan atau semboyan itu pasti banyak terlihat di setiap sudut kota, dan menjadi pengingat bagi siapa saja untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Namun, tidak demikian dengan Mutia Bunga yang merupakan lulusan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dalam melihat sampah sebagai berkah.
Sejak 2016 lalu, Mutia membuat Studi Tactic Plastik di daerah Danurejan Yogyakarta.
Menurut Mutia, sampah plastik yang berserakan itu kemudian dikumpulkan untuk dijadikan bahan dasar karya seni.
Sampah plastik itu lantas disulap menjadi berbagai kerajinan dan seni instalasi.
Mulai dari hiasan dinding, hiasan meja, gantungan lampu, tas, dompet, cover buku dan lainnya.
Mutia menjelaskan, dirinya sudah menekuni seni berbahan sampah plastik sejak 2016 lalu.
Awalnya, Mutia ingin keluar dari zona nyaman dengan mencoba membuat seni rupa berbahan yang unik.
“Saya lulusan ISI jurusan seni rupa. Jadi saya dulu anak lukis. Terus ingin buat karya seni dengan material lain. Nah, saya melihat plastik itu warnanya seperti cat. Dari situ saya membuat karya seni lukis dan berkembang ke seni instalasi,” kata Mutia.
Lebih lanjut Mutia menjelaskan, di studionya itu ia tidak hanya sekadar membuat karya seni.
Sejumlah pemuda yang ada di kampung juga diajari atau diberi kursus singkat, tentang bagaimana membuat karya seni dari sampah plastik.
“Saya tidak hanya membantu mengatasi persoalan lingkungan, tapi juga memberi keterampilan baru kepada pemuda sekitar,” pungkasnya. (Bud)