Semarang, Idola 92.6 FM – Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Tengah mendukung bila fungsi Perum Bulog dikembalikan sebagai penstabil harga.
Kepala Kantor BI Perwakilan Jawa Tengah Iskandar Simorangkir di Semarang, Rabu (21/9) mengatakan, upaya dari Perum Bulog Jawa Tengah yang belum lama ini mengirimkan 2.000 ton beras ke Kalimantan Tengah menunjukkan sudah mulai kembali fungsinya Bulog sebagai penstabil harga komoditas.
“Sebenarnya sejak 1998 fungsi Bulog sudah dipangkas, sehingga tidak lagi melakukan penstabilan harga komoditas. Dengan pendistribusian beras itu, Jawa Tengah mencoba mengawalinya kembali, dan diharapkan bisa ditiru daerah lain,” kata Iskandar.
Menurut dia, pada zaman mantan Presiden Soeharto peran dari Bulog sangat vital dalam menstabilkan harga pangan dengan operasi pasar. Sehingga, tidak sampai terjadi lonjakan harga akibat stok komoditas yang kurang.
Mengacu pada peran terdahulu, Iskandar menjelaskan, Perum Bulog sudah seharusnya kembali turun untuk melakukan stabilisasi harga komoditas yang melambung.
Dia mencontohkan inflasi di Jawa Tengah yang dipicu komoditas bawang merah. Apabila Bulog tidak ikut serta, kata Iskandar, maka akan terus memengaruhi pergerakan ekonomi setiap tahunnya.
“Misalnyadi Jawa Tengah itu Inflasi penyebab utamanya bawang merah, ironi ketika penghasil bawang merah terjadi inflasi. Coba Bulog berperan, maka akan menyerap produksi untuk menstabilkan harga,” ujar Iskandar. (Budi A/Diaz A/Heri CS)