Semarang, Radio Idola 92,6 FM – Bank Indonesia menilai inflasi di Jawa Tengah hingga juni 2023 masih cukup terkendali, kendati sejumlah komoditas mengalami fluktuasi harga.
Kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra mengatakan, Inflasi tahunan Jawa Tengah hingga juni 2023 mencapai mencapai 3,18% (yoy). Realisasi tersebut merupakan yang terendah kedua secara nasional setelah provinsi Banten.
Penurunan magnitude inflasi pada periode ini salah satunya dipengaruhi oleh penurunan harga bensin seiring dengan penurunan harga minyak dunia.
“komoditas pangan masih mengalami peningkatan harga antara lain daging ayam ras dan bawang putih. Namun beberapa komoditas menjadi penahan inflasi diantaranya penurunan harga bensin,” ujar Rahmat, kamis (21/7/2023)
Sementara itu inflasi gabungan enam kota IHK di Jawa Tengah juga menunjukkan iklim yang semakin kondusif. Hal ini tercermin dari penurunan inflasi gabungan dimaksud pada periode Juni 2023 dibandingkan bulan sebelumnya, dan mencatatkan peringkat ketiga terendah se-Jawa.
“Pangsa inflasi Jawa Tengah mencapai 4,44% terhadap inflasi nasional. Sementara secara spasial bobot inflasi terbesar berasal dari kota Semarang, yaitu 61,70% terhadap inflasi Jawa Tengah,” kata Rahmat
Kedepan Bank Indonesia mewaspadai adanya fenomena gelombang panas atau heatwave akibat El nino yang bisa memberikan tekanan terhadap inflasi. Saat ini Heatwave di sejumlah negara produsen raw sugar telah menyebabkan peningkatan harga gula rafinasi di dalam negeri.
“Tapi saya dengar sejumlah daerah masih ada hujan cukup deras, jadi mungkin El Nino tidak terlalu kering,” ungkapnya
Selain el nino, Bank Indonesia juga waspadai tekanan inflasi yang berasal dari penyesuaian harga oleh produsen seiring dengan dampak second round kenaikan Pertalite serta penyesuaian tarif yang diatur oleh Pemerintah, seperti kenaikan tarif air PAM.
Untuk itu tim pengendalian inflasi daerah telah mengambil sejumlah langkah diantaranya meningkatkan koordinasi dengan pemda untuk memastikan stok kebutuhan bahan pokok, pemberian subsidi harga pada komoditas yang terdampak kenaikan harga BBM dan pemberian bantuan sosial untuk sektor tertentu.
“kami dari TPID jawa tengah terus berkoordinasi dengan pemda untuk menekan laju inflasi di jawa tengah,” pungkasnya. (tim)