Pembayaran Digital Tumbuhkan Ekonomi Destinasi Wisata

Doni Primanto Joewono
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono (kanan) menjelaskan tentang strategi dalam pengembangan ekonomi digital di kawasan Candi Borobudur.

Magelang, Idola 92,6 FM – Bank Indonesia terus mendorong pertumbuhan ekonomi, melalui digitalisasi sektor pariwisata di Jawa Tengah.

Salah satunya melalui penguatan digitalisasi sistem pembayaran di kawasan Candi Borobudur.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono mengatakan pihaknya berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi Jateng, melalui digitalisasi sektor pariwisata yang disampaikan dalam diskusi tentang ‘Peran Digitalisasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah melalui Pariwisata’. Hal itu dikatakan usai kegiatan Angkringan Digital di Taman Lumbini Candi Borobudur, Jumat (7/7).

Doni menjelaskan, Bank Indonesia memiliki Sekretariat Bersama Pariwisata dengan kementerian terkait.

Salah satu strategi yang disusun adalah membangun ekosistem di Destinasi Super Prioritas, termasuk di kawasan Candi Borobudur Jawa Tengah.

Menurut Doni, Bank Indonesia melihat kawasan Candi Borobudur harus dikelola menjadi tujuan pariwisata berkualitas bukan lagi tujuan pariwisata berdasar kuantitas.

Oleh karena itu, dengan menjadikan Candi Borobudur sebagai destinasi berkualitas maka diperlukan adanya strategi khusus.

“Bank Indonesia punya strategi paling tidak empat poin untuk mendorong pariwisata. Pertama soal sinergitas dengan DPR RI bersama pemerintah daerah setempat, kedua Bank Indonesia keliling dunia mengenalkan pariwisata Indonesia,” kata Doni.

Lebih lanjut Doni menjelaskan, mewujudkan pariwisata berkualitas juga harus mengembangkan UMKM sekitar.

Poin yang terakhir adalah, mengawal sistem pembayaran digital di kawasan pariwisata sudah berjalan.

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra menambahkan, dalam pengembangan pariwisata ada dua sektor yang dituju.

Yakni pelaku pariwisata dalam hal ini adalah pelaku UMKM di sekitar destinasi wisata, dan kedua adalah konsumen atau masyarakat.

Menurut Rahmat, pada tahun ini pihaknya ditargetkan BI pusat bisa menambah 2,3 juta pengguna QRIS baru.

Saat ini, baru tercapai 931 ribu pengguna QRIS baru hingga Mei 2023.

“Kita juga bekerja sama dengan perusahaan teknologi dan lembaga keuangan untuk memperluas jaringan pembayaran digital di destinasi wisata. Kita juga melakukan pendampingan dan pelatihan kepada para pelaku usaha pariwisata,” ujar Rahmat.

Rahmat berharap, sosialisasi yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng bisa diketahui dan dipahami masyarakat pelaku pariwisata maupun wisatawan. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaMudahnya Pakai QRIS, Pedagang di Candi Borobudur Tak Pusing Mikir Uang Kembalian
Artikel selanjutnyaOver O Bar and Club Ungaran Hadirkan Musik Rap Java Hip Hop