Apa Saja yang Mesti Kita Siapkan Untuk Mengatasi Potensi Kekeringan di Sejumlah Wilayah?

Kekeringan
Ilustrasi/Istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, sebanyak 28 persen wilayah Indonesia atau ‘194 Zona Musim’ telah memasuki musim kemarau pada Juni 2023. Pihaknya mengatakan, wilayah tersebut perlu mewaspadai ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan kekeringan.

28 persen wilayah yang dimaksud, meliputi Aceh bagian timur, Sumatera Utara bagian timur, Riau bagian timur, Bengkulu bagian selatan, Lampung bagian selatan, Banten bagian utara, DKI Jakarta, Jawa Barat bagian utara, dan sebagian Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur.

Ia lantas menyebutkan dampak yang terjadi dari potensi karhutla yang pernah terjadi di tahun 2019, mencapai kerugian sekitar Rp 77 triliun yang dicatat oleh Bank Dunia.

Fenomena karhutla bisa dipicu oleh banyaknya titik panas atau hotspot yang menyebar di beberapa wilayah, seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Timur, Riau, Jambi, sebagian Jawa, hingga Papua bagian selatan.

Lalu, bagaimana dan apa yang mesti kita siapkan untuk mengatasi potensi kekeringan di sejumlah wilayah?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, yakni: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Prof. Dwikorita Karnawati. (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya:

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaPengusaha Tekstil Jateng Khawatir Aksi Thrifting Jadi Ladang Buang Pakaian Bekas
Artikel selanjutnyaMembaca Dinamika di Koalisi Perubahan: Apa yang Sedang Terjadi?