Semarang, Idola 92,6 FM – Pembayaran nontunai atau pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), disebut Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah bisa mempercepat perputaran uang di tengah masyarakat.
Pembayaran nontunai juga mampu mencegah peredaran uang palsu (upal), yang berpotensi merugikan masyarakat.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan transaksi QRIS pada triwulan pertama 2023 sebanyak 2,3 juta merchant atau tumbuh 94,11 persen dengan nilai nominal transaksi mencapai Rp2 triliun atau tumbuh sebesar 269 persen. Hal itu dikatakan saat ditemui di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Selasa (30/5).
Rahmat menjelaskan, volume transaksi tercatat sebanyak 22,3 juta kali di triwulan pertama 2023.
Sedangkan target volume transaksi sebanyak 70 juta kali transaksi pada akhir tahun, diharapkan juga bisa tercapai.
“QRIS itu atau atau digitalisasi pembayaran hanya mempercepat perputaran uang. Ketika perputaran uangnya itu cepat, maka pelaku usaha itu berbelanja modal kembali untuk jualan kembali,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, perekonomian global saat ini juga sudah mengarah ke perekonomian digital.
Beberapa aspek perekonomian digital di Indonesia juga sudah bisa dirasakan beberapa tahun terakhir, melalui e-commerce dan juga e-payment.
“Sekarang ini elektronifikasi juga sudah merambah pada elektronifikasi keuangan pemerintah maupun elektronifikasi transportasi. Semuanya sudah mengarah ke sana,” jelasnya.
Sementara itu Pimpinan BNI Kantor Wilayah 05 Semarang I Gusti Nyoman Dharma Putra menambahkan, pihaknya juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh nasabah maupun mitra usaha untuk beralih menggunakan pembayaran secara digital atau nontunai.
Menurutnya, sepanjang 2022 kemarin terjadi transaksi menggunakan QRIS melalui merchant atau mitra BNI sebanyak 931.385 kali.
Sedangkan nominal transaksi yang tercatat dari Januari sampai Desember 2022, mencapai Rp336,3 miliar.
“Bahwa ke depan arahnya digital menggunakan QRIS. Dan saat ini kurang lebih di Jawa Tengah sudah sampai sama dengan 8.500 QRIS yang terpasang, harapan ke depannya lebih meningkat lagi. Dengan penyampaian melalui media sosial dan komunitas untuk pembayaran dengan QRIS,” ucap Gusti.
Lebih lanjut Gusti menjelaskan, BNI juga turut melakukan transformasi digital melalui inovasi dan peningkatan layanan perbankan yang ramah pengguna pada setiap lini operasinal bisnis.
BNI juga mendukung pengembangan kewirausahaan pada UMKM dan mahasiswa, melalui program pembinaan pemasaran online dan pengembangan cashless transaction dengan adopsi QRIS. (Bud)