Semarang, Idola 92,6 FM – Tahun politik yang akan dilangsungkan pada 2024 mendatang, diprediksi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Tahun politik juga akan meningkatkan perputaran ekonomi di masyarakat, utamanya bagi pelaku usaha yang terimbas positif karena meraup untung.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan saat ini memang sudah bisa dirasakan atmosfir dari tahun politik, karena tahapan Pemilu 2024 sudah dimulai pada tahun ini. Hal ini dikatakan di sela media briefing dengan wartawan, kemarin.
Menurut Rahmat, tahun politik biasanya akan menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi.
Hal ini seiring dengan meningkatnya aktivitas dan pengeluaran, yang dilakukan partai politik (parpol) maupun para calon anggota legislatif (caleg).
Rahmat menjelaskan, pengeluaran yang dilakukan parpol maupun para caleg itu akan mendorong pertumbuhan konsumsi domestik maupun LNPRT atau lebaga nonprofit.
Oleh karena itu, Bank Indonesia sudah berhitung dampak dari tahun politik itu akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Jateng.
“terkait tahun politik memang kita pernah assessment pengaruh tahun politik terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,24 persen. Jadi ada biaya spanduk, biaya sewa mobil sampai pengerahan massa. Setiap kegiatan partai biasanya ada biayanya dan itu akan berpengaruh,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, tahun politik juga memberikan pengaruh terhadap tingkat konsumsi yang dilakukan masyarakat. Terutama para caleg dan simpatisan lainnya.
“Kita sudah hitung itu dampak dari tahun politik. Karena banyak kegiatan maka akan banyak juga pengeluaran yang dilakukan,” jelasnya.
Diketahui, pada 2024 Indonesia menghadapi masa pemilu untuk pemilihan anggota DPR RI dan DPRD provinsi serta kabupaten/kota.
Selain itu juga dilakukan pemilihan calon presiden/wakil presiden pada 14 Februari 2024 dan dilanjutkan pilkada serentak pada November 2024. (Bud)