Semarang, Idola 92,6 FM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membantu pemerintah daerah di Jawa Tengah, dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan di desa-desa wisata.
Peningkatan inklusi keuangan di desa wisata dibutuhkan, untuk semakin menggerakkan roda pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan saat ini tingkat inklusi keuangan sudah mencapai 85,97 persen dan tingkat literasi keuangannya baru mencapai 51,69 persen. Hal itu dikatakan di sela Rapat Koordinasi Daerah dan Pleno TPKAD se-Jateng di Hotel Gumaya, Kamis (27/4).
Friderica menjelaskan, guna meningkatkan inklusi keuangan maupun literasi keuangan masyarakat pihaknya mempunyai program yang dijalankan di semua daerah di Indonesia.
Sebab, setiap peningkatan satu persen inklusi keuangan di daerah itu mampu meningkatkan indeks pembangunan manusia Indonesia sebesar 0,16 persen.
Oleh karena itu, OJK terus mendorong inklusi keuangan bisa lebih dari 90 persen sesuai amanah Presiden Joko Widodo pada 2024 mendatang
Menurut Friderica, salah satu upaya bisa menggenjot inklusi keuangan meningkat adalah menggerakkan desa-desa yang ada di Indonesia khususnya desa wisata untuk menguatkan ekonomi daerah melalui ekonomi desa.
“Ini memang merupakan kolaborasi bersama antara OJK dan juga pemerintah daerah, karena memang kita punya program desa wisata dan ekosistem keuangan inklusif. Jadi di satu desa wisata itu kita support untuk literasi dan inklusinya. Kita support supaya inklusi keuangannya itu maju,” kata Friderica.
Lebih lanjut Friderica menjelaskan, OJK akan terus melakukan sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak.
Intinya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di daerah guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kita akan terus membuka akses keuangan di daerah, dan salah satu fokusnya adalah pada perempuan dan anak,” pungkasnya. (Bud)