Semarang, Idola 92,6 FM – Pemerintah akan terus melakukan intervensi pasar, berkaitan harga beras medium menjelaskan Ramadan.
Tujuannya, agar harga beras medium di pasaran bisa turun dan sesuai harga eceran tertinggi (HET) dari pemerintah sebesar Rp9.450 per kilogram.
Kepala Disperindag Jawa Tengah Arief Sambodo mengatakan saat ini di sejumlah daerah penghasil beras, sedang memasuki masa panen raya. Hal itu dikatakan saat ditemui di Hotel Noorman, belum lama ini.
Artinya, dengan masa panen raya itu bisa menekan harga beras medium di pasaran.
Arief menjelaskan, untuk beras saat ini sedang memasuki musim panen raya mulai akhir Februari 2023 kemarin.
Penyerapan hasil panen petani juga terus dilakukan, dalam rangka menekan harga beras medium.
Menurutnya, harga beras menyumbang inflasi Jateng sebesar 40 persen.
Apabila harga beras mengalami penurunan sebesar Rp200 per kilogram dari harga sebelumnya, maka bisa memengaruhi laju inflasi di Jateng.
“Untuk beras utamanya adalah beras medium. Yang medium HET-nya Rp9.450 per kilogram, tetapi di pasar sekarang harga masih sekitar Rp11.218 per kilogram bulan ini. Itu sebenarnya sudah turun sekitar Rp250 per kilogram dibandingkan rata-rata bulan yang lalu,” kata Arief.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, untuk beras premium dengan HET sebesar Rp12.850 per kilogram pada akhir Februari 2023 kemarin saat ini sudah berada di posisi Rp12.831 per kilogram.
“Itu sudah turun dari bulan kemarin. Artinya, kita coba terus tekan untuk harga beras medium di pasaran,” pungkasnya. (Bud)