BI Jateng Akselerasikan Pemakaian QRIS Jangkau Masyarakat Luas

Transaksi QRIS
Kepala KPw BI Jateng Rahmat Dwisaputra menunjukkan bukti transaksi menggunakan QRIS.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah terus mendorong masyarakat luas, untuk lebih menggunakan uang digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) saat bertransaksi menggantikan uang kartal.

Termasuk perbankan, juga diminta semakin intensif dalam mengajak mitra binaan memasang barcode QRIS untuk membantu masyarakat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan dalam membantu kelancaran transaksi pembayaran di masyarakat, pihaknya mengajak untuk lebih menggunakan metode pembayaran digital yakni memakai QRIS. Pernyataan itu dikatakan di sela acara Safari Rupiah di kantornya, Minggu (5/3).

Rahmat menjelaskan, upaya tersebut dilakukan sebagai tanda keseriusan Bank Indonesia dalam memerkuat sistem pembayaran nontunai di Jateng.

Tidak hanya mengedukasi masyarakat umum saja, tapi juga pedagang pasar hingga pelajar.

Menurut Rahmat, pemanfaatan QRIS bisa digemari masyarakat luas jika ada kolaborasi dan sinergi antara Bank Indonesia dengan seluruh perbankan di Jateng.

Tujuannya, juga untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat akan adanya praktik peredaran uang palsu (upal).

“Kita terus tingkatkan penggunaan QRIS. Selain BI, perbankan lain juga akan menyiapkan uang layak edar buat masyarakat,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, meski getol mengampanyekan uang digital kepada masyarakat pihaknya juga tetap memberi jaminan kelayakan uang kartal yang beredar.

Masyarakat juga semakin cinta dan bangga dengan Rupiah karena tampilan makin baik.

“Rupiah tidak boleh hanya dimaknai sebagai fisik uang di dalam dompet, tetapi juga sebagai alat pembayaran dan katalisator yang mendukung roda perekonomian di Jawa Tengah,” jelasnya.

Sementara itu Safari Rupiah yang diadakan di halaman Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng mengusung tema ‘Memaknai Perjalanan Rupiah, Katalisator Ekonomi Jawa Tengah’.

Masyarakat yang hadir disuguhi sejarah tentang Bank Indonesia, dan peredaran uang Rupiah dari masa ke masa.

Termasuk, mengedukasi masyarakat bertransaksi menggunakan QRIS dengan tebus murah minyak goreng atau produk UMKM. (Bud)

Ikuti Kami di Google News