Kendal, Idola 92.6 FM – Setelah keluarga menunggu selama beberapa hari, Jenazah Fitri Yunani (33) perempuan pekerja migran Indonesia asal Desa Medono Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Jateng dijadwalkan akan dipulangkan dari Malaysia pada Kamis (19/01) pekan ini. Pemulangan jenazah difasilitasi Pemerintah Indonesia dalam hal ini KBRI Kuala Lumpur serta agen yang mengurus pemulangan jenazah. Jenazah akan diterbangkan dari Kuala Lumpur Malaysia menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang Banten kemudian ke Jakarta.
Hal itu diungkapkan Hartatik, kakak almarhumah Fitri Yunani. “Tadi pagi (Selasa-Red) agen yang mengurus jenazah di Malaysia memberi kabar kepada keluarga bahwa jenazah akan dipulangkan dari Kuala Lumpur ke Jakarta pada hari Kamis (19 Januari-Red),” kata Hartatik saat dihubungi radio Idola Semarang, Selasa (17/01).
Selanjutnya, menurut Hartatik, jenazah dari Jakarta akan dipulangkan ke Kota Semarang pada hari Jumat (20/01). Kemudian, pemulangan dari Semarang ke rumah duka di Desa Medono Boja akan turut dibantu Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) UPT Semarang Jawa Tengah.
Hartatik menambahkan, pada hari ini, pihak Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) UPT Semarang Jawa Tengah juga berkunjung ke rumah korban. “Mereka menyampaikan bahwa akan membantu proses pemulangan dari semarang ke rumah. Selain itu, pihak BP2MI juga menyampaikan tidak ada biaya apapun,” ujar lulusan Universitas Negeri Semarang (UNNES) itu.
Tak hanya dari pihak BP2MI, lanjut Hartatik, pihak Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) juga berempati dengan datang ke keluarga Fitri Yunani. “Polda juga mewanti-wanti agar berhati-hati dengan orang yang mengaku akan membantu jika tidak disertai surat tugas/dokumen,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengungkapkan rasa haru dan berterima kasih kepada semua pihak yang membantu kepulangan jenazah adiknya. “Saya berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia dalam hal ini KBRI Kuala Lumpur, agen yang mengurus pemulangan jenazah, BP2MI, Polda Jateng, Pak Kepala Desa Medono Joko Suko Sarono, bunda Mega (Tangerang), dan semua orang yang membantu yang tak bisa saya sebut satu per satu. Intinya kami sangat berterima kasih atas doa, bimbingan, dan dukungan dari semua pihak. Tak lupa ,keluarga yang turut menguatkan dan mendoakan,” ujarnya.
Sebelumnya, Fitri Yunani, dikabarkan meninggal di Selangor Malaysia, 4 Januari 2023. Almarhumah dilaporkan meninggal akibat terjatuh dari apartemennya. Pihak keluarga sebelumnya mengetahui kabar duka itu dari facebook. Setelah dikonfirmasi dan ternyata benar, keluaga kemudian memercayainya. Hal itu dikuatkan dengan kabar dari Kepala Desa Medono Joko Suko Sarono.
“Pak Kades meminta kami sebagai keluarga untuk mengirimkan kartu keluarga (KK) ke KBRI di Malaysia,“ kata Hartatik.
Fitri Yunani kelahiran Boja, Kendal, Jawa Tengah 21 April 1989. Lantaran ingin lepas dari keterhimpitan kemiskinan di kampungnya, setahun silam, Fitri Yunani rela meninggalkan suami dan satu anaknya yang baru berusia 6 tahun. Selama ini, menurut Hartatik, hubungan Yunani dan keluarganya berjalan lancar. Mereka saling video call antara Boja dan Selangor.
Hartatik mengaku, terakhir bertegur sapa dengan adiknya pada 18 Desember 2022. “Terakhir kami video call, dia sedang masak,“ kata Hartatik. Di Selangor, Yunani sebenarnya bertugas menjaga anak. Namun, kadang juga dirolling dengan pembantu lain, jadi tidak jaga anak saja, tapi juga masak,“ imbuhnya. (her/tim)