Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah memproyeksikan, pada 2023 nanti provinsi ini masih dilirik para calon investor. Terlebih lagi, dengan kesiapan sejumlah kawasan industri yang akan menyambut kedatangan para calon investor.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Firdaus Muttaqin mengatakan pada pelaksanaan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2022 kemarin, mampu menarik kepeminatan investasi sebesar Rp19,47 triliun. Pernyataan itu dikatakan di sela kegiatan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2022 di Hotel Gumaya, kemarin.
Menurut Firdaus, total kepeminatan investasi tersebut melengkapi angka realisasi investasi di Jateng yang mencapai Rp44,99 triliun hingga triwulan III 2022.
Firdaus menjelaskan, melalui Koridor Ekonomi Investasi Perdagangan dan Pariwisata Jateng itu pihaknya bersama pemprov secara aktif menarik investasi potensial. Termasuk, memberikan fasilitas promosi investasi di dalam maupun luar negeri.
“Bank Indonesia Jawa Tengah searah dengan kebijakan Bank Indonesia kantor pusat akan melakukan kebijakan stabilisasi harga, tetapi tetap akan melakukan kebijakan yang bersifat akomodatif. Kami akan terus menarik investasi potensial di berbagai daerah di kawasan industri,” kata Firdaus.
Lebih lanjut Firdaus menjelaskan, tidak hanya di sektor investasi yang didorong tetapi juga sektor UMKM di Jateng. Pihaknya akan terus meningkatkan kapasitas dan akses pasar UMKM, baik di dalam maupun luar negeri.
Selain itu, mendorong perluasan digitalisasi dan penguatan peran tim pengendali inflasi daerah melalui perangkat 4K. Yakni Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, Keterjangkauan harga dan Komunikasi efektif
“Kami optimis pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dapat tetap tumbuh tinggi di rentang 4,5 hingga 5,3 persen di 2023,” pungkasnya. (Bud)