Semarang, Idola 92,6 FM – Belanja kementerian atau lembaga yang ada di Jawa Tengah mengalami perlambatan hingga akhir Oktober 2022. Realisasi belanja negara di Jateng sampai akhir Oktober 2022 kemarin, mencapai Rp84,45 triliun atau 80,91 persen dari alokasi tahun ini.
Kepala Kanwil Direktur Jenderal Perbendaharaan Jateng Taukhid mengatakan belanja negara diupayakan terus diakselerasikan, guna memberikan manfaat yang optimal kepada masyarakat. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, Selasa (29/11).
Taukhid menjelaskan, kinerja belanja kementerian/lembaga per 31 Oktober 2022 hanya Rp27,16 triliun atau 69,29 persen dari alokasi 2022 dan mengalami perlambatan. Realisasi itu mengalami penurunan 10,22 persen, bila dibandingkan periode yang sama tahun anggaran sebelumnya.
Menurutnya, anggaran belanja kementerian/lembaga terdapat tiga jenis. Yakni belanja modal, belanja barang dan belanja pegawai.
“Belanja modal sebesar 37,60 persen, belanja barang 2,91 persen dan belanja pegawai 1,86 persen. Diharapkan kinerja penyerapan dua bulan terakhir dapat diakselerasi dengan baik,” kata Taukhid.
Lebih lanjut Taukhid menjelaskan, untuk perkembangan fiskal di Jateng sampai dengan 31 Oktober 2022 sesuai data Asset & Liabilities Committee (ALCo) Regional Jateng menunjukkan dukungan dana dari pemerintah pusat melalui dana transfer ke daerah dan dana desa masih mendominasi. Yakni, senilai Rp65,17 triliun atau 62,23 persen dari total pendapatan daerah.
“Diliat dari postur i-account APBN, transfer ke daerah yang telah disalurkan ke Jawa Tengah sebesar Rp57,29 triliun atau 87,90 persen dari total alokasi transfer ke daerah. Sedangkan kinerja pendapatan APBN di wilayah Jawa Tengah sampai dengan 31 Oktober 2022 sebesar Rp81,48 triliun atau 87,45 persen dari target,” pungkasnya. (Bud)