Gorontalo, Idola 92.6 FM – Sebagai upaya melestarikan pangan lokal, Zahra Khan dari Desa Huntu Kecamatan Bulango Kabupaten Bone Bolango Gorontalo tergerak melakukan berbagai upaya. Salah satu yang dilakukan Zahra menjual beras coklat. Beras coklat adalah beras putih yang tak dipisahkan dari kulit arinya saat proses penggilingan, yang diyakini lebih menyehatkan dibanding konsumsi beras putih.
“Memulai usaha ini sekitar 2014-saat kembali ke Gorontalo. Dulu waktu di Bogor bareng dosen di Bogor, sering melihat pengguna beras coklat, merah, yang non putih,”tutur Zahra kepada radio Idola pagi (04/11) tadi, saat ditanya kapan memulai bisnis beras coklat.
Perempuan yang menempuh pendidikan S-2 Ilmu pangan di Institut Pertanian Bogor pada 2010-2012 tersebut mengatakan meski beras yang diproduksi di tempatnya bukan beras organik, tapi minim zat kimianya.”Sejak pertama kami membuka produk ini, kami ada semua. Beras merah, beras coklat, beras putih dan minyak kelapa kampung, madu, dan masakan khas Gorontalo,”tambah Zahra yang juga mempunyai studio pangan.
Lalu apa saja yang dilakukan Zahra agar pangan lokal terus bertahan? Bagaimana cara menggerakkan warga agar mengikuti jejaknya?
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Zahra Khan, Sang penggerak pangan lokal dari Desa Huntu Kecamatan Bulango Kabupaten Bone Bolango Gorontalo. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: