Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah menawarkan 80 peluang investasi, lewat Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2022. Beberapa peluang investasi yang ditawarkan di antaranya adalah agrikultur, energi, industri, infrastruktur dan pertanian serta properti dan wisata.
Kepala DPMPTSP Jateng Ratna Kawuri mengatakan CJIBF) bakal digelar pada 9-10 November 2022 di Hotel Gumaya Semarang, dan bakal dihadiri Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia dan juga Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.
Ratna menjelaskan, CJIBF merupakan ajang yang tepat bagi para calon investor untuk menanamkan investasi di Jateng. Bahkan, CJIBF sudah terselenggara selama 18 kali, dan tidak hanya dihadiri pelaku usaha saja tetapi juga pemerintah sebagai regulator.
Menurut Ratna, data sejak 2016 mencatatkan ada sekitar 400 kepeminatan investasi dan sekitar 25-30 persennya terealisasi menjadi investasi. Pihaknya selalu melakukan pengawalan terhadap peluang investasi di Jateng, agar calon investor mewujudkan kegiatan usahanya di provinsi ini.
“Bahwa Jawa Tengah itu masih layak untuk didorong sebagai lahan investasi. Kalau bicara investasi itu erat dengan industri. Kalau Jawa Tengah itu dominan di tekstil dan garmen dan alas kaki. Kalau bicara investasi dan industri maka pangan ini harus diolah,” kata Ratna.
Lebih lanjut Ratna menjelaskan, pada tahun ini CJIBF mengambil tema besar tentang kondisi global akan kebutuhan pangan dan energi hijau berkelanjutan.
“Tema yang saya pilih berkaca pada kondisi global akan kebutuhan pangan dan energi hijau berkelanjutan,” jelasnya.
Nantinya, para peserta CJIBF 2022 akan diajak tur investasi ke Kawasan Industri Terpadu Batang. Diharapkan, para calon investor akan mendapat berbagai kemudahan dan fasilitas pada areal tersebut. (Bud)