Semarang, Idola 92,6 FM – OJK Kantor Regional 3 Jawa Tengah-Yogyakarta menggandeng kepala desa dan lurah se-Jateng, menjadi agen literasi keuangan guna memberikan edukasi kepada masyarakat. Terutama, mencegah adanya korban pinjaman online ilegal maupun investasi bodong di wilayahnya masing-masing.
Kepala OJK Kanreg 3 Jateng-DIY Aman Santosa mengatakan dengan mengumpulkan seluruh kepala desa/lurah se-Jateng berjumlah sekira delapan ribu lebih, pihaknya ingin menggaungkan sosialisasi dan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat perdesaan. Pernyataan itu dikatakan usai Pembentukan Forum Kepala Desa dan Lurah Melek Keuangan di Hotel Po Semarang, Kamis (27/10).
Aman menjelaskan, para kepala desa/lurah akan menjadi garda terdepan memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat agar bisa mendapatkan akses keuangan. Selain itu juga, bisa mendapatkan pemahaman tentang produk keuangan dari lembaga keuangan.
Menurut Aman, karena OJK tidak bisa menjangkau masyarakat hingga level terkecil itu maka peran dari kepala desa/lurah diperlukan. Karena, kepala desa/lurah berkantor di tengah masyarakat langsung maka peran sebagai agen literasi keuangan cukup dibutuhkan.
Dengan adanya pelibatan kepala desa/lurah memberikan edukasi itu, maka semua pihak bergerak untuk melindungi masyarakat dari jebakan pinjaman online (pinjol) ilegal maupun investasi bodong.
“Karena mereka punya kepentingan supaya masyarakatnya tidak tertipu, supaya masyarakatnya lebih pintar dan mendapat akses keuangan. Supaya mereka tidak terjebak investasi bodong, pinjol ilegal atau koperasi ilegal juga,” kata Aman.
Lebih lanjut Aman menjelaskan, sampai dengan saat ini dari awal tahun hingga Oktober 2022 sudah ada lima ribuan aduan terkait pinjol ilegal maupun investasi bodong.
Sementara itu Kepala Desa Lerep di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Sumaryadi menyatakan, dengan adanya informasi langsung yang diberikan OJK memberikan pemahaman dan membuka wawasan baru. Sehingga, akan mampu menjabarkan dan menerangkan kepada masyarakat dengan baik.
Menurutnya, selama ini pemahaman terkait literasi keuangan hanya berasal dari pemberitaan dan sulit membedakan antara informasi resmi dengan hoaks.
Sumaryadi menyebut, kegiatan yang diselenggarakan OJK membuat dirinya dan seluruh kepala desa/lurah se-Jateng akan semakin paham dan melek tentang literasi keuangan.
“Kalau belum ada acara seperti ini mau menyampaikan kepada warga ragu ya. Tapi setelah ada acara ini kita bisa tahu ke mana mau tanya, ke perbankan atau OJK langsung. Jadi konsultasinya lebih enak,” ucap Sumaryadi. (Bud)