SEMARANG, RADIO IDOLA 92,6 FM – PT Pertamina International Shipping (PIS) mulai menggandeng perguruan tinggi, sebagai upaya untuk mendapatkan kru kapal yang berkualitas. Hal ini mengingat kebutuhan terhadap kru kapal yang handal semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan bisnis.
Direktur Armada PT Pertamina International Shipping , Muhammad Irfan Zainul mengatakan, PT Pertamina International Shipping saat ini mengelola 290 kapal dengan lebih dari 1.900 kru. Kedepan terdapat kapal – kapal besar lainnya yang akan dikelola untuk melayani pengiriman baik di dalam negeri maupun luar negeri.
“Saat ini kami mengelola 290 kapal, kami masih memiliki 96 kapal saja. Kami akan kembangkan armada kapal kami, maka kami akan butuh pelaut – pelaut yang handal,” Ungkap Muhammad Irfan disela acara PIS Goes to Campus di Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, (27/10)
Ia mengakui terdapat kesenjangan cukup besar antara kru kapal dalam negeri dengan negara lain seperti Myanmar dan Filipna, diantaranya dalam segi penguasaan bahasa asing. Pelaut dalam negeri juga masih kalah dalam hal kegigihan khususnya dibandingkan dengan pelaut dari Myanmar.
“Dengan Myanmar kita kalah dengan work etik, mereka kerja 8 bulan saja berani. Kalau Indonesia 6 bulan saja mereka sudah berpikir kapan saya bisa pulang,” ujar Muhammad Irfan Zainul
Untuk mendapatkan kru kapal yang handal dan berkualitas, pihaknya menetapkan empat pilar diantaranya kemampuan akademis yang dapat menunjang flexibilitas dan kemampuan beradaptasi. Selain itu pihaknya juga mencari kru yang memiliki integritas, untuk mengindari terjadinya kesalahan operasional.
“Selain itu komunikasi skill, kalau namanya bule amerika itu tidak ada namanya toleransi maka harus perform bagaimana komunikasi dengan baik,”ujarnya
Ia menambahkan, sebagai upaya untuk link and match antara pendidikan dengan dunia usaha, pihaknya memberikan masukan kepada kampus untuk menyesuaikan silabus dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.
“misalnya di kampus belum diajarkan mengenai kapal dual engine. Karena selama ini mereka hanya diajarkan dua tak dan empat tack. Ini kami sesuaikan,”pungkasnya (tim)