NTB, Idola 92.6 FM – Masih minimnya ruang kreativitas bagi anak-anak muda menggerakkan Supardi merintis Sanggar Bale Ade di Dusun Medas Bedugul Desa Taman Sari Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (NTB).
Supardi (35) mendirikan Sanggar Bale Ade pada 2013 setelah pulang dari Nusa Tenggara Timur, seusai mengikuti Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (PSP3). Hingga sekarang, ia konsisten menjadikan Sanggar Bale Ade sebagai wadah bagi anak-anak desa dan siapa pun untuk mengasah kreativitas di bidang seni dan literasi.
โKalau bergerak mulai 2009, saat masih kuliah,โtutur Supardi kepada radio Idola, pagi (24/10) tadi. Menurutnya dengan adanya sanggar ini, anak-anak di desa bisa belajar dan bermain bareng.โPada awalnya saya ikut main bareng anak, kemudian belajar, dan menemani baca,โtambah pria yang sekarang punya ketrampilan memperbaiki AC, kulkas dan lain-lain.
Meski dibantu tenaga sukarelawan untuk mengajar/menemani anak-anak belajar dan bermain, tapi pria lulusan S-1 Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram tersebut, kadang kuwalahan saat tenaga sukarelawan tersebut tak muncul di sanggar.
Suami Rahmawati Hasanah itu, tak ingin hanya warga di lingkungannya yang bisa membaca dan bermain. Untuk itu, ia punya jadwal ransel pustaka setiap Sabtu sore.โKita bawa buku pakai ransel, di atas bukit. Kami menemani anak-anak di atas bukit, di luar daerah,โungkap Supardi dengan antusias kala menceritakan kegiatan Sanggar Bale Ade.
Lalu apa tantangan Supardi dalam menggali kreativitas anak-anak? Apa saja yang dilakukannya? Siapa saja anak-anak yang ikut belajar dalam sanggar ini?
Selengkapnya berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Supardi, perintis Sanggar Bale Ade di Dusun Medas Bedugul Desa Taman Sari Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat Nusa Tenggara Barat.ย (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: