BI Jateng Siapkan 3 Langkah Jitu Tekan Inflasi

Rahmat Dwisaputra
Rahmat Dwisaputra, Kepala KPw BI Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah memberikan tiga jurus jitu, dalam upaya meredam laju inflasi supaya bisa lebih terkendali. Jurus jitu yang diambil untuk menekan laju inflasi itu, harus dilakukan seluruh wilayah atau antardaerah.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan setiap daerah harus bisa saling membantu dan mendukung, dalam hal penyediaan dan ketersediaan pangan bagi masyarakat. Tujuannya, agar tidak terjadi kelangkaan atau merosotnya harga komoditas pangan karena produksi melimpah. Pernyataan itu dikatakan saat dihubungi lewat sambungan telepon, kemarin.

Rahmat menjelaskan, tiga jurus jitu untuk meredam dan mengendalikan inflasi di daerah itu salah satunya adalah BUMD Pangan yang akan menjadi offtaker ketika ada komoditas kebutuhan masyarakat harganya anjlok.

Menurutnya, saat terjadi panen raya itu BUMD Pangan hadir dan membeli hasil produksi petani. Tujuannya, agar harga tidak jatuh dan merugikan petani.

“Apa yang harus kita lakukan untuk menekan inflasi supaya terkendali. Pertama kerja sama antardaerah, untuk menjaga ketersediaan pasokan antarwaktu dan antarwilayah. Biar ada persediaan pangan dari waktu panen ke panen berikutnya. Yang kedua mengoptimalkan BUMD pangan sebagai offtaker. Langkah ketiga menjaga keberlangsungan produksi lahan pertanian, terutama tidak mengubah fungsi lahan hijau pertanian,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, upaya lainnya dengan melibatkan perusahaan atau industri makanan olahan membeli hasil pertanian sekitar. Komoditas pertanian yang dibeli itu, bisa diolah menjadi inovasi produk baru dan menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat.

“Misalnya cabai merah bisa diolah jadi cabai kering kayak di Jepang. Jadi, ketika produksi cabai mengalami kendala, ada produk inovasi cabai yang bisa dijadikan pilihan masyarakat,” jelasnya.

Rahmat juga meminta kepada pemerintah daerah, bisa mengurangi rantai distribusi agar tidak terlalu panjang dan bisa menekan harga jual ke masyarakat. (Bud)

Ikuti Kami di Google News