Semarang, Idola 92,6 FM – Kebutuhan rumah subsidi yang ada di wilayah Jawa Tengah menurut catatan DPD REI Jateng mencapai 14 ribu unit. Namun, stok yang ada saat ini tidak lebih dari seribu unit.
Sekretaris DPD REI Jateng Andi Kurniawan mengatakan saat ini stok rumah subsidi yang ada di 35 kabupaten/kota, jumlahnya tidak sampai seribu unit. Tidak banyak pengembang rumah subsidi, yang memiliki stok rumah di atas 100 unit. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di Semarang, kemarin.
Menurut Andi, kebutuhan akan rumah subsidi di Jateng memang terus mengalami peningkatan. Hal itu seiring dengan permintaan pasar, dan banyaknya pasangan baru menikah untuk memiliki hunian sendiri.
Andi menjelaskan, angka pertambahan penduduk saat ini juga tidak sebanding dengan penyediaan sarana perumahan. Ditambah lagi, banyak pengembang rumah subsidi mengerem pembangunan rumah baru dengan alasan menunggu aturan terbaru dari Kementerian Keuangan soal penyesuaian harga rumah subsidi.
“Kebutuhannya sebenarnya 13-14 ribu, semua kabupaten/kota ya. Kalau di kabupaten/kota kita melihat dari Sireng sendiri, engga banyak. Satu developer stoknya bisa 5-10 rumah atau 20 unit maksimalnya. Yang membangun rumah sampai 200 unit sudah engga ada sekarang,” kata Andi.
Lebih lanjut Andi menjelaskan, penyesuaian harga rumah subsidi sudah sejak akhir 2021 kemarin dinantikan para pengembang. Sebab, harga saat ini sebesar Rp151.500 itu dipandang sudah tidak masuk perhitungan pengembang perumahan.
Pengembang perumahan telah mengajukan usulan ke Kementerian PUPR, agar menyetujui harga rumah subsidi sebesar Rp161.500. Namun, saat ini ketentuan itu masih menunggu keputusan dari menteri keuangan. (Bud)