Semarang, Idola 92.6 FM – Beberapa waktu lalu, Pemerintah meluncurkan program Muhibah Budaya Jalur Rempah tahun 2022. Total ada 147 peserta muhibah perwakilan dari 34 provinsi. Peserta menaiki KRI Dewaruci. Berangkat dari Surabaya pada 1 Juni dan berlabuh kembali di Kota Pahlawan pada 1 Juli 2022.
Keseluruhan peserta yang berasal dari berbagai kota dan provinsi itu terbagi dalam empat batch: Lada, Cengkih, Pala, dan Cendana. Salah satu peserta, yakni Nabila Putri Delinda, mahasiswi Program Studi Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Universitas Brawijaya Malang. Nabila ikut dalam batch Cendana dengan rute Kupang-Surabaya. Menurut Nabila, di laut maupun di darat, para peserta mendapat tambahan wawasan dan pengalaman berharga.
Ada enam titik jalur rempah yang disinggahi para peserta muhibah; Surabaya, Makassar, Baubau Ternate-Tidore, Banda, dan Kupang. Nantinya jalur rempah ini akan diusulkan ke Unesco.
Nabila menceritakan banyak pengalaman berharga selama mengikuti program ini. Baik saat di laut maupun di darat.”Di laut benar-benar tak ada sinyal sama sekali, satu-satunya yang bisa kita lakukan membahas budaya kita,”tutur Nabila saat berbagi pengalaman dalam wawancara di radio Idola, pagi (18/07) tadi.
Penasaran apa saja kegiatan di atas kapal? Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Nabila Putri Delinda, salah satu laskar Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 yang juga Mahasiswi Program Studi Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Universitas Brawijaya Malang. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: