Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah membuka sekolah atau kelas virtual, guna menampung anak putus sekolah di tiga daerah. Yakni di wilayah Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali dan Brebes.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Uswatun Hasanah mengatakan ada tiga lokasi gelaran sekolah atau kelas virtual, yang dilakukan di wilayah Jateng. Yakni di Kemusu di Kabupaten Boyolali, Pasar Kliwon di Kota Surakarta dan di Brebes. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantor gubernur, kemarin.
Uswatun menjelaskan, sekolah atau kelas virtual itu dibuka untuk menampung anak putus sekolah dan tidak bisa melanjutkan sekolah. Baik di sekolah negeri maupun swasta. Hal itu dikarenakan, orang tua siswa tidak mampu menyekolahkan anak akibat tidak memiliki biaya.
Menurutnya, untuk di wilayah Pasar Kliwon Kota Surakarta saja nanti akan dibuat kelas virtual menginduk di SMAN 2 Surakarta dengan jumlah rombongan belajar sebanyak 36 calon peserta didik.
“Untuk area blank spot, mungkin kita akan ada wacana untuk penambahan sekolah virtual ketika memang belum ada penambahan unit sekolah baru. Itu juga bagian dari upaya untuk mengatasi anak yang rentan putus sekolah atau tidak sekolah. Sehingga, semuanya terfasilitasi. Kalau dulu dikenal ada Paket C, dengan adanya kelas virtual tetap bisa mendapatkan pelajaran pada jam yang sama dan resmi menjadi seorang murid, kata Uswatun.
Lebih lanjut Uswatun menjelaskan, sistem pembelajaran sekolah atau kelas virtual itu hampir sama dengan sekolah pada umumnya. Yang membedakan, 75 persen pembelajaran dilakukan secara daring.
“Nanti juga ada tatap mukanya. Namun, porsinya lebih sedikit dibanding sekolah umum lainnya,” pungkasnya. (Bud)