Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menargetkan, pada tahun ini bisa mencapai 2,1 jutaan orang memanfaatkan QRIS sebagai metode pembayaran digital. Saat ini, realisasinya baru tercapai satu jutaan pengguna QRIS hingga Mei 2022.
Kapala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan Bank Indonesia sudah menyusun visi digitalisasi sistem pembayaran ke depan. Yakni, Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di Kelenteng Sam Poo Kong, Minggu (3/7).
Rahmat menjelaskan, dalam BSPI 2025 itu Bank Indonesia akan membawa 91,3 juta penduduk unbanked dan 62,9 juta UMKM ke dalam ekonomi dan keuangan formal secara sustainable. Yakni, dengan memanfaatkan digitalisasi keuangan.
Menurut Rahmat, pihaknya saat ini terus gencar melakukan sosialisasi pemanfaatan dan penggunaan QRIS kepada masyarakat. Sehingga, di setiap pasar tradisional atau modern dan toko-toko sudah bisa melayani pembayaran secara digital. Termasuk, pembayaran di transportasi umum.
“Kalau merchant tadi 1,4 juta, pertumbuhan transaksi QRIS-nya sampai dengan Maret 2022 sebanyak 306,1 persen dan secara nominal Rp232 miliar. Itu kondisi pada bulan Maret 2022. Jadi dari Maret 2021 ke Maret 2022 ada transaksi Rp232 miliar,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, untuk pertumbuhan merchant per Mei 2022 kemarin mencapai 183,94 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan seiring bertambahnya jumlah merchant itu, maka nominal transaksi juga ikut bertambah sebesar 59,49 persen per Maret 2022.
“Kalau pertumbuhan volume transaksi per Maret sebanyak 50,81 persen dibanding akhir tahun,” pungkasnya. (Bud)