Semarang, Idola 92.6 FM – Melihat besarnya potensi kopi di Jawa Tengah namun belum dikelola secara optimal, membuat sosok asal Kota Semarang ini tergerak. Ia kemudian, memberdayakan ratusan petani kopi.
Sosok itu adalah Abdul Walid, pemberdaya petani kopi di Jawa Tengah. Ia juga pendiri Koperasi Kopi Anak Negeri dari Kota Semarang.
Pada tahun 2012, ia mulai menggeluti perkopian. Dua tahun setelahnya ia mulai melakukan pendampingan kepada petani kopi. “Membuat bibit tanpa harus membeli, caranya dengan mencabuti bibit-bibit kopi yang tumbuh di bawah pohon kopi, lalu dipindah ke polybag,” tutur Walid dalam wawancara dengan radio Idola, pagi (23/06) tadi, saat ditanya awal mula menggeluti usaha kopi ini.
Awalnya, dia bergelut dengan kopi dan petani untuk wilayah Temanggung-Jogjakarta. Sebelum akhirnya pada tahun 2015, mendapat tempat di Sukun, Kota Semarang atas dukungan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah.
Perjalanan panjang bergelut di dunia perkopian, membawanya kenal dengan banyak orang dari beragam profesi. Hingga akhirnya usaha ini terus berkembang dan bisa mendampingi petani kopi dari berbagai kabupaten di Jawa Tengah.
Pada tahun 2019, ia mulai mengekspor kopi. Ada 14 jenis biji kopi di Jawa Tengah.”Di masing-masing kabupaten hanya 1-2 kelompok tani saja yang sudah bergabung. Kita masih membuat polanya dulu,”terang Walid yang bisa dijumpai di tempat usahanya, coffee shop Terakopie di Jalan Soekarno Hatta Semarang.
Lalu apa yang memotivasi Walid bergelut di bidang usaha kopi dan mau mendampingi petani di Jawa tengah?
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Abdul Walid, Pemberdaya Petani Kopi Jawa Tengah dan Pendiri Koperasi Kopi Anak Negeri dari Kota Semarang. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: