Cilacap, Idola 92.6 FM – Susilaningsih akrab dipanggil Bu Susi, membuat aneka sambal dengan merk Dede Satoe (DD1) Surabaya sejak tahun 2011 atau setelah purna bertugas sebagai Pegawai Negeri Sipil. Ia pun terus berinovasi agar sambal buatannya tidak hanya bisa diterima di pasar dalam negeri tapi juga di luar negeri.
Susi merintis usahanya pada 2011 dengan hanya bermodal uang Rp 50.000. Uang itu untuk membeli cabai dan bawang merah masing-masing 1 kilogram dan menghasilkan 10 botol sambal.
Tak ingin usahanya stagnan, pada 2012, Susi mengantongi semua perizinan terkait produksi sambal, seperti izin edar, merek, dan label halal. Setahun berikutnya, produk sambal DD1 menerima penghargaan sebagai UMKM terbaik dari Pemerintah Kota Surabaya.
“Ide menamai merk DD1 untuk mempermudah mengurus merk. Kalau tidak, nanti merk saya tidak keluar-keluar,”jelas Susi kepada radio Idola Semarang, pagi (01/04) tadi.
Ketika usahanya mulai menggeliat, produk mulai dikenal, Susi mengajak tetangga-tetangganya untuk membantu. Alhasil, ada 14 tetangga yang seluruhnya ibu rumah tangga sekarang bekerja/membantu usaha sambal Susi. Sejak 2016 hingga kini, ia mengekspor sambal ke Amerika Serikat. Melalui produk DD1, Susi berharap sambal-sambal asli Indonesia itu dapat dikenal luas dan mendunia.
Atas dedikasinya, Susi meraih sejumlah prestasi, antara lain: Pahlawan Ekonomi Terbaik I Kota Surabaya 2013, mendapatkan Registrasi ISO 9001-2008 tahun 2016, dan Certificate of Competence Export Officer tahun 2017.
Lalu bagaimana kisah Susi dalam membangun bisnis sambal hingga sampai menembus pasar Amerika Serikat? Berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Susilaningsih (Susi), Owner dari Aneka Sambal Dede Satoe (DD1) Surabaya. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: