Semarang, Idola 92.6 FM – Indonesia selaku Presiden G20 tahun ini tidak bisa memenuhi keinginan sejumlah pihak untuk mengucilkan salah satu anggota G20 termasuk Rusia yang saat ini menjadi sorotan dunia, pasca invasi yang dilakukannya pada Ukraina. Dalam posisinya sebagai Presiden G20, Indonesia memutuskan bersikap imparsial dan memutuskan akan tetap mengundang Rusia dan delegasinya dalam forum G20.
Seperti kita ketahui, posisi Rusia sebagai anggota G20 dipersoalkan Amerika Serikat dan sekutunya terkait invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari lalu. Isu itu diperkirakan termasuk yang dibahas dalam lawatan Presiden AS Joe Biden ke Eropa. Kremlin menuduh AS menekan negara-negara lain agar Rusia didepak dari G20.
Maka, ketika Indonesia menyatakan Imparsial dalam persoalan Rusia, tentunya ini merupakan sebuah tantangan. Lantas, membaca sikap Indonesia yang imparsial soal Rusia, apa saja tantangan-tantangan dengan sikap tersebut? Bagaimana pula implementasinya?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, di antaranya: Lukman-nul Hakim (Pengamat Politik Internasional dari Departemen ilmu Hubungan Internasional Fisipol Universitas Gadjah Mada Yogyakarta), Wirya Adiwena (Deputy Director Amnesty International Indonesia), dan Mohammad Dian Revindo (Kepala Pusat Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global pada Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia). (her/yes/ao)
Dengarkan podcast diskusinya: