Gus Yasin Minta Penerima Insentif Guru Agama Ditambah

Taj Yasin
Wagub Taj Yasin Maimoen saat melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Wonosobo, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah mengusulkan, agar penerima insentif untuk guru agama bisa ditingkatkan pada 2023 mendatang. Ditargetkan, penambahannya bisa mencapai 20 ribu orang penerima insentif.

Wagub Taj Yasin Maimoen mengatakan pada tahun ini ada 211 ribu guru agama mendapatkan insentif, dan pada 2023 mendatang diharapkan bisa bertambah 20 ribu guru agama menerima insentif. Pernyataan itu dikatakan saat melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Wonosobo, Selasa (15/2).

Menurut Gus Yasin, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kanwil Kemenag Jateng untuk segera melakukan pendataan. Tujuannya, agar tidak terjadi kerancuan dan salah dalam penyaluran insentif bagi guru agama.

Gus Yasin menjelaskan, Kanwil Kemenag Jateng diharapkan bisa melakukan validasi dan verifikasi pendataan penerima insentif guna menghindari salah input data atau salah sasaran. Nantinya, setiap guru agama akan mendapat Rp100 ribu selama tiga bulan.

“Rencana kami akan meningkatkan penerimanya, di tahun 2023 kita baru usulkan dan saat ini kita bahas dengan kawan-kawan DPRD. Kalau memang ada, saya minta nanti dari Kementerian Agama yang menjadi mitra kerja kami untuk pendataan dan validasi. Yang kemarin-kemarin ada yang meninggal, bisa diverifikasi lagi. Mungkin juru pondok pesantren tidak selamanya tinggal di pondok pesantrennya, sehingga ada perpindahan dan itu harus diverifikasi. Sehingga, silpa yang kemarin bisa kita salurkan kepada para penerima,” kata Gus Yasin.

Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, pada 2021 kemarin terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran atau Silpa sekira Rp500 juta. Sebab, pada 2021 diketahui ada beberapa guru agama penerima insentif sudah meninggal dunia. Sebab, insentif bagi guru agama tidak bisa diwakilkan atau dialihkan kepada keluarganya ketika penerima meninggal dunia.

“Pada masa pandemi ini banyak anggaran APBD yang direfocusing. Tapi Alhamdulillah, berkat doa semua guru agama se-Jateng ini program ini tidak direfocusing dan tetap dijalankan tanpa ada pengurangan,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News