Sidoarjo, Idola 92.6 FM – Banyaknya sampah yang menumpuk dan menimbulkan bau busuk, membuat Rania Nura Andindhita berpikir. Ia pun kemudian berdiskusi dengan ayahnya yang juga bekerja di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo. Maka, terciptalah Eco Lindi, cairan penetral bau sampah.
Atas inovasi itu, Rania Nura Andindhita, warga Desa Prasung Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur berhasil peraih penghargaan Trash Control Heroes dari Bupati Sidoarjo. Saat ini, Rania masih tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Rania menuturkan, temuannya ini berawal dari hasil diskusi dengan ayahnya Bahrul Amig, yang tak lain Kepala Dinas DLHK Kabupaten Sidoarjo.
Air eco lindi yang ditemukannya berasal dari endapan tumpukan sampah mempunyai sifat mendukung keragaman mikroba. Pembuatan Eco Lindi, terbilang cepat dan ekonomis. Untuk proses penggunaanya, menyemprotkan cairan ke tumpukan sampah. Adapun reaksinya hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Beda dengan cairan sejenisnya, yang butuh waktu lebih lama (hitungan hari-minggu).
Saat ini, Rania masih mengembangkan eco lindi agar tidak hanya bisa menetralkan bau sampah saja. Namun, bisa juga difungsikan sebagai pupuk atau penyubur tanaman.
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang berdiskusi dengan Rania Nura Andindhita, mahasiswa Fakultas Biologi UGM dan inovator Cairan Penetral Bau Sampah “Eco Lindi” yang mengantarkannya meraih penghargaan Trash Control Heroes dari Bupati Sidoarjo. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: