Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk Santri Gayeng Nasional (SGN), untuk ikut menangkal paham radikalisme dan terorisme. Sebab, paham radikalisme berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Wagub Taj Yasin Maimoen mengatakan SGN harus mampu ikut serta dan tampil terdepan, memberikan contoh kepada masyarakat dalam upaya menangkal paham radikalisme dan terorisme. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di sela kunjungan kerja di Kabupaten Batang, baru-baru ini.
Gus Yasin menjelaskan, para santri harus bisa menjadi benteng bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tidak hanya di sekitar lingkungan pondok pesantren saja, tetapi juga di tengah masyarakat.
Menurut Gus Yasin, para santri harus mampu memberikan kontribusi dan pemahaman kepada masyarakat tentang bahayanya paham radikalisme dan terorisme. Termasuk, upaya mengajak masyarakat tidak mudah percaya dengan hasutan yang berujung pada perpecahan persatuan bangsa.
“Mereka juga harus bisa memberikan kontribusi dan pemahaman tentang bahayanya radikalisme, serta bahayanya terorisme. Kita juga harus menerangkan di situ. Di saat-saat akhir pandemi COVID-19 ini, kita masih dituntut untuk bagaimana mengejar target vaksinasi. Karena vaksinasi ini harapannya kalau sudah banyak yang sudah divaksinasi, harapannya dari pandemi menjadi endemi,” kata Gus Yasin.
Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, para santri juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya mencegah dan memutus rantai penularan COVID-19. Terlebih lagi, saat ini mulai terdeteksi varian baru dari COVID-19 yaitu omicron.
“Para santri harus bisa menjaga kondisi sekarang ini, agar COVID-19 tidak kembali menyebar. Harapan kita, keadaan bisa lebih baik dan ekonomi kembali tumbuh,” pungkasnya. (Bud)