Jakarta, Idola 92.6 FM – Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk menggencarkan sosialisasi ke masyarakat terkait penerapan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia selama masa Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Presiden menekankan kebijakan yang akan diterapkan pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 itu diambil untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 seperti yang dialami sejumlah negara seperti di Eropa. Selain itu, juga untuk mengantisipasi pihak-pihak yang menolak kebijakan tersebut.
Hal itu dikatakan Presiden Jokowi dalam arahannya saat memimpin Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Negara Jakarta Senin 22 November lalu.
“Karena memang ada beberapa yang menolak pemberlakuan PPKM Level 3 ini karena memang menginginkan situasi menjadi normal kembali. Tetapi, kita harus ingat bahwa apapun, utamanya ini pariwisata di Bali, memang terdampak paling dalam, tetapi juga perlu dijelaskan bahwa apabila situasi tidak terkendali justru akan memukul balik ekonomi dan pariwisata kita,” kata Presiden Jokowi.
Presiden juga menginstruksikan jajarannya untuk memastikan kesiapan rumah sakit jelang masa Natal dan Tahun Baru. Ia meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mulai memetakan daerah-daerah yang berpotensi mengalami kenaikan kasus sehingga jika terjadi lonjakan pasien dapat segera dirawat di rumah sakit.
“Saya minta Menteri Kesehatan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi, untuk memastikan kesiapan rumah sakit apabila terjadi lonjakan pasien sakit selama akhir Desember dan awal Januari 2022. Terutama, pemetaan situasi dan terutama di daerah yang berpotensi kasusnya meningkat,” ujar Presiden Jokowi.
Dalam rapat terbatas yang diikuti para menteri itu, Presiden Jokowi juga menginstruksikan jajarannya mempercepat vaksinasi Covid-19 di seluruh daerah. Hal itu mengejar target capaian vaksinasi 70 persen di akhir tahun 2021 segera bisa tercapai. Presiden meminta jajarannya proaktif jemput bola dan juga mendatangi masyarakat untuk divaksin. (tim/ade/her)