Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, untuk membeli telur dari para peternak secara langsung. Melalui Gerakan Peduli Peternak itu, diharapkan bisa membantu peternak yang mengalami kerugian karena harga telur jatuh.
Sekda Jateng Sumarno mengatakan saat ini harga telur di pasaran hanya Rp14 ribu per kilogram, dan jauh dari harga acuan pemerintah sebesar Rp19 ribu-Rp21 ribu per kilogramnya. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di kantornya, Senin (8/11).
Sumarno menjelaskan, karena harga telur turun membuat peternak mengalami kerugian. Bahkan, banyak juga peternak yang harus mengafkirkan ayam sebelum waktunya. Sehingga, kerugian yang dialami semakin bertambah.
Menurutnya, upaya Gerakan Peduli Peternak yang dilakukan seluruh ASN di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota se-Jateng akan membantu peternak tidak semakin merugi.
“Ini bentuk kepedulian dari Pemprov Jateng, bahwa kondisi sekarang kan harga telur lagi kurang bagus ya. Ya minimal sedikit banyak untuk membantu temen-temen peternak itu teratasi masalahnya. Kita juga bikin surat edaran ke bupati/wali kota untuk imbauan yang sama supaya semakin luaslah peran serta dari temen-temen ASN di kabupaten/kota. Nanti juga akan ada Hari Korpri dan sebagainya, rencana nanti juga bhakti sosial nanti membeli produk-produk di UMKM dan peternak,” kata Sumarno.
Lebih lanjut Sumarno menjelaskan, khusus untuk pemesanan di lingkungan Pemprov Jateng sudah lebih dari lima ribu kilogram. Pasokan telur diambil dari daerah-daerah sentra produksi telur, di antaranya adalah Kabupaten Karanganyar dan Boyolali serta Sukoharjo.
“Satu paket telur berisi dua kilogram itu dijual Rp40 ribu, dan kami harapkan semua ASN memesannya. Harapannya, kegiatan ini bisa membantu mengurangi kerugian peternak,” pungkasnya. (Bud)