Semarang, Idola 92,6 FM – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) meminta seluruh kabupaten/kota se-Indonesia, untuk serius dalam upaya memerangi kasus stunting. Sebab, kasus stunting merupakan permasalahan bangsa berkaitan dengan menyiapkan generasi unggul di masa mendatang.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan kasus stunting di negara berkembang, menjadi persoalan yang harus diperangi untuk menghasilkan dan mencegah generasi penerus pembangunan bangsa. Pernyataan itu dikatakannya di sela kick off Penanganan Stunting dan Kelurahan Ramah Perempuan dan Layak Anak di Kelurahan Tanjung Emas Semarang, Senin (8/11).
Bintang menjelaskan, daerah di masing-masing kabupaten/kota se-Indonesia harus menaruh perhatian lebih terhadap kasus stunting di daerahnya masing-masing. Karena, persoalan stunting menjadi tanggu jawan semua pihak.
Menurutnya, diperlukan kolaborasi dari mulai pemerintah pusat sampai daerah dan elemen terkait lainnya untuk mewujudkan program Indonesia Bebas Stunting 2030 mendatang.
“Tentunya ini harus menjadi semangat dan perhatian kita bersama. Inilah yang menjadi tanggung jawab kita bersama, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat tapi juga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Ke depan, mari kita bangun sinergi dan mari kita bangun kolaborasi untuk mewujudkan Indonesia maju,” kata Bintang.
Sementara itu Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo menambahkan, dalam upaya memerangi stunting menuju angka 14 persen itu ada beberapa strategi yang akan dilakukan. Salah satunya adalah pembuatan dapur sehat di setiap desa/kelurahan, untuk menyiapkan sumber makanan yang berasal dari makanan lokal.
Menurutnya, makanan lokal yang diolah dan kaya nutrisi itu akan menyeimbangkan asupan gizi bagi ibu hamil.
“Untuk Kelurahan Tanjung Emas ini, kita mencoba untuk membuat dapur sehat. Yang mana, dapur sehat untuk mengatasi stunting ini sumber makanannya diambil dari makanan lokal. Bagaimana makanan lokal untuk mengatasi stunting. Mencegah stunting ini menjadi sangat penting,” ucap Hasto.
Lebih lanjut Hasto menjelaskan, ditunjuknya Kelurahan Tanjung Emas sebagai contoh dapur sehat nantinya akan menjadi rujukan bagi daerah lainnya. Karena, persoalan stunting bisa diatasi ketika masuk 1000 hari kehidupan pertama. (Bud)